Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemkab Morotai

Morotai Termasuk Daerah di Indonesia dengan Harga Kebutuhan Terkendali, Ini Strategi Pj Bupati

Hal ini tak terlepas dari kebijakan serta pengawasan yang intens dilakukan oleh Pemda Pulau Morotai, dalam menjaga stabilitas harga pangan di pasaran

Penulis: Fizri Nurdin |
Humas Pemda Morotai
Suasana di ruang rapat wakil Bupati Morotai, tampak Pj Bupati bersama jajarannya, dan Forkopimda saat mengikuti dapat koordinasi secara daring, terkait dengan pengendalian inflasi yang digelar oleh Mendagri Tito Karnavian belum lama ini, Rabu (24/1/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI-Pj Bupati Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali, menjamin harga pangan di Morotai masih kategori aman.

Hal ini tak terlepas dari kebijakan serta pengawasan yang intens dilakukan oleh Pemda Pulau Morotai, dalam menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.

"Indeks harga itu setiap hari kita survei, setiap jam 10 itu kita survei, dan kita laporkan pada hari itu juga ke Provinsi Maluku Utara"ujarnya kepada wartawan, Selasa (23/1/2024) kemarin.

Lanjutnya, semua titik yang disurvei oleh Perindagkop itu dipastikan tepat waktu, dan tidak bisa bergeser.

"Artinya tidak bisa mengganti yang disurvei itu hari ini si A besok si B tidak bisa tukar, jadi mereka ada beberapa distributor atau supplier yang kita survei setiap hari. Jadi masih aman,"katanya.

Menurutnya, untuk Morotai ada 20 komoditi yang dimasukan untuk dikontrol dalam indeks perkembangan harga, dan semuanya dijamin aman.

"Jadi kita masih bisa, masih bisa dikendalikan sekalipun Tol Laut belum masuk,"pungkas Umar.

Dikesempatan itu, juga Asisten I Pemda Morotai, Muhlis Baay mengaku, ada 44 daerah yang inflasinya terkendali, salah satunya di Kabupaten Pulau Morotai.

"Morotai termasuk, kabupaten dianggap inflasinya terkendali, ini tidak pakai urutan, cuman Morotai masuk dalam kategori kabupaten terkendali, dilihat dari IPH di 20 komoditi harga. Diantaranya, telur, beras, minyak goreng, cabai dan lainnya,"katanya.

Tidak hanya itu, Muhlis pun menjelaskan, di Maluku Utara, hanya kota Ternate inflasinya pakai, Indeks Harga Konsumen (IKH) sementara di daerah, termasuk Morotai, berbasis Indeks Perkembangan Harga atau IPH.

"Di Maluku Utara ini kan cuman Ternate pakai IHK kalau diluar itu termasuk Morotai itu berbasis IPH,"jelasnya.

Seraya mengaku, di bulan Desember 2023, Morotai masuk dalam, kabupaten yang mengalami deflasi, karena harga cabai-nya berhasil dikendalikan, dengan intervensi subsidi, semua cabe, jenis cabe nona maupun keriting.

Diketahui, Morotai dianggap inflasinya masih terkendali itu, setelah Kemendagri Tito Karnavian menggelar rapat beberapa hari kemarin.

Rapat koordinasi itu membahas pengendalian inflasi di seluruh daerah di Indonesia, termasuk Morotai.

Di kesempatan itu Tito Karnavian menyoroti penurunan inflasi dari 5,51 persen menjadi 2,61 persen, namun tetap mengingatkan pada beberapa komoditas yang masih perlu perhatian, seperti cabai, beras, dan bawang.

Rapat secara daring itu, juga diikuti langsung oleh Pj Bupati Morotai, Muhammad Umar Ali bersama jajarannya dan Forkopimda.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved