Pilpres 2024
Tidak Apple to Apple, Pakar Bayangkan Gibran Debat dengan Mahfud MD: Prabowo Mending Pilih Yusril
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan setelah putusan MK yang menyebut individu di bawah 40 tahun boleh mencalonkan capres cawapres
TRIBUNTERNATE.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan setelah putusan MK yang menyebut individu di bawah 40 tahun boleh mencalonkan diri jadi capres atau cawapres.
Gibran yang masih 36 tahun langsung menjadi pembahasan gara-gara digadang-gadang masuk calon potensial cawapres Prabowo Subianto.
Sementara itu, jika sampai hal itu terjadi, Gibran dianggap kurang selevel dengan cawapres Ganjar Pranowo, yakni Mahfud MD.
Baca juga: Ternyata Mahfud MD Pernah Ditawari Jadi Cawapres Prabowo dan Anies, Ini Alasan Pilih Ganjar
Baca juga: Putusan MK Bikin Gibran Bisa Maju Cawapres, Mahfud MD Tidak Suka, Cawapres Ganjar: Ada Dalilnya
Baca juga: Siapa Istri Mahfud MD Cawapres Ganjar, Zaizatun Nihayat Kenal saat Kuliah, Pekerjaan Guru SMA
Pakar komunikasi menyarankan Prabowo untuk memilih Yusril Ihza Mahendra sebagai lawan kuat Mahfud MD.
Hal ini diungkapkan oleh pakar komunikasi Emrus Sihombing.
Menurut Emrus, dari kacamata komunikasi politik, Gibran dinilai sulit mengimbangi Mahfud MD.
"Tak terbayang oleh saya, andaikanlah pasangan daripada Prabowo adalah Gibran, andaikan, walaupun kecil kemungkinan, tidak bisa terbayang perdebatan nanti antara Mahfud MD dengan Gibran," ungkap Emrus dalam talkshow Overview Tribunnews, Kamis (19/10/2023).
Menurut Emrus, kandidat bakal cawapres Prabowo yang bisa mengimbangi Mahfud MD ada pada sosok Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra.
"Itulah makanya kalau mau apple to apple kemampuan yang sama, saya menyarankan kepada Prabowo, segera lamar itu Yusril Ihza Mahendra, kalau itu bagus banget perdebatan dengan Mahfud MD," ungkapnya.
Sarankan Gibran Tetap di PDIP
Lebih lanjut, Emrus juga menyarankan Gibran untuk tetap bersama PDI Perjuangan (PDIP).
"Janganlah digandengkan (Prabowo) dengan Gibran, biarkan Gibran di garis politik PDI Perjuangan, dan tidak baik ketika Gibran berada berbeda partai."
"Orang akan mempersepsikan kalau Gibran berada di luar PDIP, akan dipersepsikan sebagai orang lupa kacang akan kulitnya, habis manis sepah dibuang," tekan Emrus.
Emrus meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Gibran tetap di PDIP.
"Saya menyarankan kepada Pak Joko Widodo, Gibran harus tetap berada di garis PDIP, tegak lurus mendukung keputusan PDIP, mengusung Ganjar Pranowo," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.