Erik ten Hag Habis Kesabaran pada Cristiano Ronaldo Saat Instruksi Dilanggar: Umpan ke Dia Itu Bodoh

TRIBUNTERNATE.COM - Terungkap pemicu Erik ten Hag kehilangan kesabaran terhadap Cristiano Ronaldo sebelum veteran Portugal itu meninggalkan Manchester United.

Nasib Cristiano Ronaldo di Manchester United langsung digariskan setelah Erik ten Hag kehilangan kesabaran saat kalah 3-1 dari Aston Villa pada musim 2022-2023 lalu.

Satu bulan sebelumnya, pemenang Ballon d'Or lima kali tersebut sudah berselisih dengan sang manajer.

Ia ngambek dan buru-buru pergi ke terowongan stadium saat Man United menang 2-0 atas Tottenham Hotspur.

Kemudian, Erik ten Hag berusaha untuk melupakan hal tersebut dalam perjalanan tandang ke Villa Park.

Bahkan, manajer asal Belanda itu memberikan ban kapten kepada Cristiano Ronaldo, kala kapten saat itu, Harry Maguire, absen.

Akan tetapi, hal ini tidak berpengaruh pada relasi mereka.

Rekor sembilan pertandingan tak terkalahkan Man United berakhir saat Aston Villa sukses membekuk mereka dengan gol dari Leon Bailey, Lucas Digne dan Jacob Ramsey.

Kemenangan atas Man United itu merupakan pertandingan pertama Unai Emery sebagai pelatih Aston Villa.

Baca juga: Eks Pelatih Portugal: Cristiano Ronaldo Pundung, Tak Mau Bicara Sama Saya Sejak Piala Dunia 2022

Baca juga: Lionel Messi Raih Golden Ball Piala Dunia 2014, Cristiano Ronaldo Tak Terima: Saya Kan yang Terbaik

Baca juga: Harusnya Contoh Cristiano Ronaldo - Eks Man City yang Kini di Al Ahli Dikritik, Effortnya Kureng

Cristiano Ronaldo menjadi anak asuh Erik ten Hag hanya dalam periode singkat.

Selama itu pula, Erik ten Hag berusaha agar Cristiano Ronaldo memainkan gaya yang lebih progresif dan terlibat dalam permainan build-up.

Pada musim 2021-2022 setelah pulang kembali ke Old Trafford, CR7 berhasil mencetak 24 gol.

Sayangnya, Man United hanya mampu finish di urutan keenam dan mencatat perolehan poin Liga Premier terendah sepanjang sejarah mereka.

Lalu, Erik ten Hag lebih memilih Marcus Rashford atau Anthony Martial sebagai striker karena memungkinkan Manchester United mempertahankan penguasaan bola dengan otoritas lebih.

Namun, upaya tersebut gagal mereka lakukan saat kekalahan dari Aston Villa di West Midlands.