Euro
Kai Havertz Ditertawakan gegara Pemain Arsenal Jadi Bek Timnas Jerman, Ex Chelsea Malah Cetak Gol
Penyerang Arsenal, Kai Havertz, jadi bahan tertawaan gara-gara diposisikan sebagai bek kiri di Timnas Jerman.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Pemeriksaan oleh VAR memakan waktu lama, total ada sembilan kejadian pemeriksaan VAR.
Dikutip dari theguardian.com, Ange Postecoglou mengaku tidak suka dengan keterlibatan VAR yang membuat laga molor.
Babak pertama dengan tambahan waktu 12 menit, sedangkan babak kedua sembilan menit.
"Saya tidak suka kalau pertandingan harus berjalan seperti itu. Sebagian di antaranya adalah tindakan yang diinisiasi sendiri, karena kalau kita main setiap minggu lalu habis itu komplain soal keputusan yang ada, ya itulah yang akan terjadi."
"Setiap keputusan harus dicek secara forensik dan kami bakal duduk-duduk dalam waktu yang lama di setiap pertandingan untuk mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi," keluhnya.
Ange Postecoglou mengaku masuknya teknologi dalam dunia sepak bola justru membuat sulit.
"Saya tumbuh dengan rasa takut terhadap wasit. Mereka seperti polisi. Saya lebih suka permainan yang murni," tambahnya.
Ivan Toney Pilih Chelsea atau Arsenal
Penyerang Brentford, Ivan Toney, dihadapkan sejumlah pilihan klub untuk berlabuh, di antaranya Chelsea dan Arsenal.
Namun, Ivan Toney yang saat ini masih diskors dianggap lebih cocok untuk bergabung dengan Chelsea.
Skuad Mauricio Pochettino dianggap lebih membutuhkan jasa Ivan Toney sebagai penyerang berpengalaman.
Hal ini diungkapkan oleh pemain Forest Green, Troy Deeney, dikabarkan oleh The Sun.
"Ivan Toney punya dua opsi jika dia pergi di jendela transfer Januari, Chelsea atau Arsenal."
"Saran saya untuknya untuk gabung ke proyek di mana Anda cocok seperti rasanya memakai sarung tangan, dan itu adalah Chelsea," ujarnya.
Menurut Deeney, gol-gol yang selama ini tercipta di kubu Mauricio Pochettino bukan datang dari konsistensi pemain.
Sehingga bagi Deeney, Chelsea sangat butuh pemain yang berpengalaman di lini depan sebagai pencetak gol reguler.
"Di umur 27 tahun, dia juga akan dipandang sebagai pemain yang sangat berbakat, skuad muda di Stamford Bridge baru bisa dua atau tiga tahun ke depan untuk benar-benar menjadi ancaman," tambahnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.