Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Launching Buku Berjudul Pengabdian Prof Em Soekirman Debagia Seorang Ahli Gizi

Peluncuran buku bekerja sama dengan KFI, Asosiasi Institusi Vokasi Gizi Indonesia (AIVOGI) dan Poltekkes Jakarta II Jurisan Gizi

|
Editor: Munawir Taoeda
Dok Istimewa
Acara bedah buku dalam rangka ulang tahun ke 88 Prof.(EM) Siekirman sebagai Ahli Gizi 1961-sekarang berlanngsung di Auditorium Dr.Tarwotjo lantai 4 Poltekkes Kemenkes Jakarta II pada hari Sabtu,3/8/2024 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Acara launching buku berjudul Pengabdian Prof. (Em) Soekirman digelar mengambil tempat di Aula Dr.lg.Tarwotjo, M.Sc Poltekkes Jakarta II Jl. Hang Jebat Blok F3 Kebayoran Baru, Sabtu (3/8/2024).

Lebih kurang 200 undangan terdiri dari ilmuan khususnya di bidang gizi, pejabat Kemenkes, para akademisi dari IPB, UKI, Unhas, pejabat kementerian Kesehatan serta para Nutrisionis dan Dietisien menghadiri acara ini.

Peluncuran buku diprakarsai oleh DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), bekerja sama dengan Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI), Asosiasi Institusi Vokasi Gizi Indonesia (AIVOGI) dan Poltekkes Jakarta II Jurusan Gizi.

Kesimpulan, Penutup dan Harapan

Buku yang diluncurkan merupakan himpunan tulisan Prof. (Em) Soekirman tentang berbagai isu terkait ilmu gizi dan penerapannya bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

Ini merupakan tulisan yang dipilih dari begitu banyak karya tulis Prof. Soekirman baik berupa buku atau artikel yang pernah dimuat dan diterbitkan di berbagai media cetak yang saat ini masih sangat relevan dengan permasalahan gizi di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Ulasan yang menekankan pentingnya ilmu gizi dan penerapannya dalam konteks pembangunan nasional yang diangkat, juga bertujuan untuk mendorong para Ahli Gizi generasi masa kini agar memiliki semangat juang dan pengabdian yang teguh demi profesi gizi.

Bedah buku dalam rangka ulang tahun ke 88 Prof (EM) Siekirman
Acara bedah buku dalam rangka ulang tahun ke 88 Prof.(EM)Siekirman sebagai Ahli Gizi 1961-sekarang berlanngsung di Auditorium Dr.Tarwotjo lantai 4 Poltekkes Kemenkes Jakarta II pada hari Sabtu,3/8/2024

Tidak hanya itu tulisan- tulisan yang disajikan diharapkan dapat membuka wawasan para pemegang kebijakan dan pengambil keputusan serta masyarakat luas tentang pentingnya gizi untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan.

Ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional.

Juga dipaparkan guna menangkal pemahaman sempit berbagai pihak yang menempatkan gizi hanya dalam koridor pelayanan makanan bagi pasien di rumah sakit, dunia kuliner atau tataboga.

Launching buku yang diselenggarakan sekaligus dalam rangka memperingati hari ulang tahun Prof. Soekirman yang pada tanggal 2 Agustus 2024 tepat memasuki usia yang ke 88 tahun.

Kesimpulan, Penutup dan Harapan

Buku adalah jendela dunia. Memang sejatinya bukan hanya sekumpulan kertas penuh tulisan tanpa makna.

Demikian juga "Buku Pengabdian Prof. (Em) Soekirman Sebagai Seorang Ahli Gizi sejak tahun 1961 sampai sekarang" ini merupakan himpunan dari begitu banyak pemikiran beliau tentang pergizian yang dituangkan dalam karya tulis dan tersebar di berbagai media cetak.

Kata "Pengabdian" yang digunakan pada judul buku ini, bukan tidak mungkin mengundang pertanyaan dalam bentuk seperti apakah pengabdian itu diwujudkan.

 

Bedah buku dalam rangka ulang tahun ke 88 Prof (EM) Siekirman 01
Acara bedah buku dalam rangka ulang tahun ke 88 Prof.(EM)Siekirman sebagai Ahli Gizi 1961-sekarang berlanngsung di Auditorium Dr.Tarwotjo lantai 4 Poltekkes Kemenkes Jakarta II pada hari Sabtu,3/8/2024

Sebagai jawabannya hal Ahli Gizi. itu dipaparkan dalam bentuk kerja nyata selama Prof. Soekirman meniti karier sebagai seorang

Jika dipetik intisari dari semua tulisan dalam buku ini, dapat disimpulkan beberapa hal:

mudah. Penuh tantangan yang menghadang. Pertama, bahwa upaya memasyarakatkan gizi dan menggizikan masyarakat, memang tidak

Kedua, seluruh rangkaian tulisan yang disuratkan jika dicermati, tersirat makna yang dalam.

Makna ini menggambarkan semangat Prof. (Em) Soekirman untuk mencerahkan wawasan dan pemahaman banyak pihak tentang ilmu Gizi dan penerapannya di berbagai bidang.

Hal ini lebih ditujukan untuk menangkal pemahaman sempit tentang peran Ahli Gizi yang banyak hanya umumnya. dikaitkan dengan pelayanan makanan di rumah sakit dan bidang kuliner atau tataboga pada

Ketiga, banyak gagasan tentang pentingnya ilmu gizi dan penerapannya terkait dengan pembangunan nasional yang ditulis Prof. (Em) Soekirman pada masa lalu, senyatanya masih Indonesia. banyak yang relevan dengan situasi dan kondisi masa kini di banyak negara di dunia, termasuk

Keempat, ada hal yang perlu diteladani yaitu kegigihan untuk tetap membela dan mendorong gizi sebagai salah satu faktor penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia sebagai bagian dalam pembangunan nasional.

Kelima, banyak pelajaran berharga yang dapat dijadikan motivasi bagi insan gizi generasi masa kini untuk selalu mencermati perkembangan ilmu gizi serta berkiprah menerapkannya melalui berbagai bidang.

Biarlah kata-kata Prof. (Em) Soekirman yang pernah disampaikan kepada redaksi News Letter Cornell University (2003) "...The career of Nutritionist is full of fighting. You have to have high spirit, be consistent and persistent and everywhere you have to fight, fight for nutrition".

Menjadi tonggak pengingat bagi para Ahli Gizi di negeri ini. Pengabdian beliau dilakukan melalui perjuangan yang keras.

Bahkan Kompas pun menulis bahwa "Soekirman berjuang untuk memenuhi gizi rakyat".

Perjuangannya tidak dengan senjata, tetapi dengan membaca dan menulis. Prof. (Em) Soekirman, sebagaimana Napoleon Boneparte meyakini bahwa seorang penulis memiliki kekuatan dan ketajaman kata-kata. Apa yang dituliskan dapat mengubah keadaan.

Hal ini terbukti kebijakan gizi dalam konsep pembangunan nasional di era Repelita III, lahir dari buah pikiran beliau yang ditulisnya dan dibaca oleh pimpinan pemegang kebijakan dan pengambil keputusan sehingga gizi menjadi program prioritas.

Prof. (Em) Soekirman memiliki kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktikkannya. Keputusan yang diambil dalam hidupnya, ia akan tetap menulis, menulis dan menulis sampai akhir hayat dikandung badan.

Dari buku ini kita dapat belajar bahwa ilmu gizi dan pemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat harus ditulis dan dibaca oleh banyak orang, termasuk para pengambil kebijakan.

Karena itu "membacalah dan menulislah serta berani berjuang" adalah amanah yang dipesankan kepada generasi muda gizi, termasuk mereka yang mau mendalami ilmu gizi dan mengaplikasikannya untuk pembangunan bangsa.

Akhirnya jangan lupa Prof (Em) Soekirman senang menulis sejarah. Khususnya sejarah yang berkaitan dengan ilmu gizi.

Di buku ini kita temukan sejarah asal kata gizi, sejarah gizi seimbang dan lain-lain. Prof (Em) Soekirman sering mengutip kata-kata emas tentang pentingnya sejarah.

Kata Carl Sagan: "you have to know the past to understand the present", dan kata Martin Luther Jr. "We are not makers of history. We are made by history....(of nutrition)".

Semoga buku ini menjadi jendela yang terbuka lebar bagi para pembacanya, membawa pencerahan untuk memahami dan menghayati arti penting ilmu gizi dan penerapannya.

Biografi

Prof. Soekirman lahir di desa Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia tanggal 2 Agustus 1936. Pendidikan terakhir PhD (1983) dan Master of Professional Studies (1973) bidang International Nutrition, Cornell University, New York.

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM-1969), FKM-UI, dan Bachelor of Science (BSc-1960) Akademi Pendidikan Nutrisionis dan Ahli Diet, Kementerian Kesehatan, Bogor.

Jabatan sekarang Ketua Dewan Pembina Yayasan Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI), Guru Besar Emeritus, Departeman Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, Bogor.

Pada Tahun 2010-2023, Prof. Dr. Soekirman merupakan Guru Besar, FK - Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Dosen Tamu Prodi Gizi IKM-UGM Yogyakarta, Penguji S3 Prodi Gizi, FKM, UNHAS Makassar.

Penelitian pertama tentang dampak anemia terhadap produktivitas penyadap karet di Sukabumi tahun 1972.

Kegiatan Riset terakhir sebagai Pengawas dan Penasihat Studi Efektivitas Fortifikasi Minyak Goreng Sawit dengan Vitamin A di Jawa Barat (2011-2014). Kerjasama KFIGAIN-KemKes.

Hasilnya sudah dipublikasi di beberapa jurnal Internasional dan dipresentasikan di Forum Internasional di beberapa negara.

Terakhir, Pengawas dan Penasihat Studi Efikasi Fortifikasi Tepung Terigu Formula Baru (2016-2017) kerjasama dengan MI (Micronutrient Initiative) Canada.

Kegiatan lain: Penasihat Team Scaling Up Nutrition (SUN) dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), BAPPENAS (2012-sekarang).

Menghadiri pertemuan-pertemuan ilmiah internasional dan nasional. Terakhir di International Congress of Nutrition di Granada Spanyol (2013/2014), dan International National Workshop on Food Fortification, Jakarta (2015).

Masih aktif menulis dan menghadiri pertemuan-pertemuan kebijakan dan program kesehatan masyarakat dan perbaikan gizi, baik sebagai pembicara, pembahas, maupun peserta biasa. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved