Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gempa Bumi

BPBD Maluku Utara Mintigasi Risiko Gempa Bumi Megathrust di Ternate

Isu gempa bumi megathrust di Kota Ternate berkembang dalam 3 bulan terakhir, tapi berharap ancaman ini tidak terjadi, namun harus selalu siap

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
Dok Humas BPBD Maluku Utara
SIAGA: Suasana sosialisasi yang dilakukan BPBD Maluku Utara terkait mitigasi risiko gempa bumi megathrust di Kota Ternate, Kamis (19/12/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - BPBD Maluku Utara lakukan sosialisasi terkait mitigasi risiko gempa bumi megathrust di Kota Ternate, Rabu (18/12/2024).

Giat yang berlangsung di Kantor BPBD Ternate ini melibatkan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, komunitas masyarakat dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB).

Kepala BPBD Kota Ternate Ferry Hamdani Wolly menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi megathrust yang belakangan menjadi perhatian nasional.

"Isu ini berkembang dalam tiga bulan terakhir. Kita berharap ancaman ini tidak terjadi, tetapi kita harus selalu siap."

Baca juga: Cuaca Buruk, Pelayanan Speedboat di Ternate Diberlakukan Buka Tutup untuk Rute Ini

"Sosialisasi seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, "ujar Ferry.

Ia juga mengapresiasi BPBD Maluku Utara yang menjadikan Kota Ternate sebagai lokasi kegiatan.

"Kami berterima kasih kepada BPBD Provinsi atas inisiatif ini. Ini mendorong sinergi dalam membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan kota menghadapi bencana, "tambahnya.

Ferry memastikan hasil sosialisasi ini akan ditindaklanjuti, termasuk masukan dari para instruktur dan peserta diskusi.

Ia berharap seluruh pihak terkait dapat bekerja sama untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman gempa bumi megathrust.

Terpisah, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kota Ternate Deddy Arif menyoroti perlunya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gempa bumi megathrust.  

"Giat ini memberikan pemahaman baru, mulai dari karakteristik megathrust hingga langkah-langkah mitigasi."

"Penanganan gempa megathrust membutuhkan SOP yang berbeda karena dampaknya jauh lebih besar, "jelas Deddy.  

Ia juga mengidentifikasi Kecamatan Pulau Batang Dua sebagai wilayah dengan indeks ancaman tertinggi di Kota Ternate.

"Pulau Batang Dua berada di zona seismik yang sangat rentan. Meski demikian, seluruh wilayah di Ternate tetap memiliki potensi ancaman megathrust,"tambahnya.  

Sembari menegaskan, masukan dari giat ini harus menjadi landasan untuk menyusun strategi mitigasi ke depan.

Baca juga: Cuaca Buruk, Sebuah Sumur di Kelurahan Dufa-Dufa Ternate Ambruk Akibat Longsor

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved