Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sherly Tjoanda

Warga Sofifi Siap-siap Bakal Ada Banyak Kafe, Sherly Tjoanda Disarankan Bangun Tempat Nongkrong

Warga, Sofifi, Maluku Utara, khususnya kaum muda, jangan kaget jika nanti semakin banyak kafe bertebaran.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Tribunternate.com/Randi Basri
PILKADA: Calon Gubernur (Cagub) Maluku Utara nomor urut 4 Sherly Tjoanda saat memasukkan surat suara ke kotak suara di TPS 05 lorong Al Hijrah, lingkungan RT 08/RW 04, Kelurahan Jati, Kecamatan Ternate Selatan, Rabu (27/11/2024). Warga, Sofifi, Maluku Utara, khususnya kaum muda, jangan kaget jika nanti semakin banyak kafe bertebaran. 

herly Tjoanda langsung menghadapi tekanan besar setelah kehilangan sang suami, Benny Laos.

Bagaimana tidak, setelah meninggalnya Benny Laos dalam kebakaran speedboat di pertengahan Oktober 2024 lalu, Sherly Tjoanda sudah harus membuat keputusan besar.

Pasalnya, sudah menjadi aturan dari KPU untuk hanya memberi waktu tujuh hari mencari pengganti Benny Laos.

Momen itu terjadi tepat sehari setelah insiden nahas kebakaran kapal yang ditumpangi Benny Laos dan timnya.

Sehari setelah kecelakaan tanggal 12 Oktober 2024 itu, Sherly Tjoanda yang masih berduka sudah harus memberi keputusan besar sebagai calon Gubernur Maluku Utara.

"Belum (di rumah sakit), saya masih di Bobong. Jadi kejadiannya di Bobong. Bobong itu Taliabu, salah satu kabupaten di Maluku Utara, tanggal 12 Oktober kejadiannya."

"Kemudian besok paginya tangal 13 pagi saya masih ada di Bobong karena menunggu helikopter mengevakuasi saya, karena di Bobong itu tidak ada lapangan terbang."

"Dan waktu itu Pak Alimin, Ketua Partai Gelora (Malut), datang ke saya dan bertanya, karena KPU itu hanya memberikan waktu tujuh hari sejak kejadian, dan harus ada penggantinya segera."

"Kalau tidak, waktu itu kita (nomor urut) 04 akan didikualifikasi. Sehingga mereka tanggal 12 malam katanya berembug dan hasil rembugan dan hasil WhatsApp dari masyarakat mintanya saya menggantikan Bapak."

"Tanggal 13, Pak Alimin Ketua Gelora Maluku Utara datang bertemu saya menanyakan apakah saya mau menggantikan almarhum, kemudian saya bilang saya itu tidak mengerti politik, dan saya seorang perempuan," jelasnya dalam sebuah wawancara.

Saat sudah diterbangkan ke Jakarta, Sherly Tjoanda masih ditekan dengan tuntutan memberi jawaban kesiapan menggantikan Benny Laos.

Namun, yang paling dinantikan Sherly Tjoanda adalah restu dari ketiga anaknya, meski masyarakat sudah setuju.

Yakni Edbert Laos, Edelyn Laos, dan Edrick Laos, yang akhirnya mendukung sang ibu untuk menggantikan ayahnya.

"Karena anak-anak menyetujui, akhirnya saya menjawab kesiapan saya, kalau enggak salah tiga hari setelah kejadian," kenangnya.

Solusi Karier dari Sherly Tjoanda

Halaman
1234
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved