Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Povinsi Maluku Utara Sudah Berusia 26 Tahun, Sherly Laos: Tak Ada Politik Balas Dendam

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan diwarnai oleh politik balas dendam

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Sansul Sardi
MAKNA: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos didampingi Elbert Laos (anak) saat memberikan sambutan dalam malam acara HUT ke 26 Provinsi Maluku Utara di Sofifi, Sabtu (11/10/2025) 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Dalam suasana penuh haru dan semangat kebersamaan pada malam puncak perayaan HUT ke 26 Provinsi Maluku Utara, Sabtu (11/10/2025) malam.

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos menyampaikan pesan kuat tentang persatuan, keadilan dan semangat membangun daerah dengan hati.

Di hadapan ribuan masyarakat yang memadati area utama perayaan di Sofifi, Sherly Laos menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan diwarnai oleh politik balas dendam.

"Saya tidak mau melakukan politik balas dendam. ASN adalah mesin utama pembangunan. Semua saya rangkul."

Baca juga: Hari Ini Tepat Setahun Kepergiaan Benny Laos, Suami Tercinta Gubernur Maluku Utara Sherly Laos

"Ketika melakukan mutasi, saya berpegang pada prinsip meritokrasi, dengan seleksi yang adil."

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos didampingi Elbert Laos (anak) saat memberikan sambutan dalam malam acara HUT ke 26 Provinsi Maluku Utara di Sofifi, Sabtu (11/10/2025)
Gubernur Maluku Utara Sherly Laos didampingi Elbert Laos (anak) saat memberikan sambutan dalam malam acara HUT ke 26 Provinsi Maluku Utara di Sofifi, Sabtu (11/10/2025) (Tribunternate.com/Sansul Sardi)

"Maluku Utara harus diberi ruang yang sama untuk tumbuh dan belajar, "tegasnya disambut tepuk tangan meriah.

Menurutnya, pemerintah provinsi saat ini berperan sebagai regulator yang menyiapkan aturan dan arah kebijakan.

Namun keberhasilan pembangunan akan bergantung pada kolaborasi semua pihak terutama generasi muda.

"Kami hanya bisa menyiapkan regulasi. Tapi butuh kerja sama dari adik-adik semua untuk belajar dan memanfaatkan kesempatan."

"Kekuatan Indonesia adalah keberagaman. Mari kita manfaatkan keberagaman itu untuk kemajuan Maluku Utara, "harapnya.

Tak lupa ia juga menyentuh aspek kemanusiaan yang menjadi visi utama pemerintahannya bersama Sarbin Sehe.

Di mana ia a menyebut tidak boleh lagi ada masyarakat yang hidup dalam keterbatasan ekstrem, di tengah usia provinsi yang telah menginjak seperempat abad.

"Tidak boleh lagi ada rumah berdinding kayu reyot, beratap rumbia, tanpa air bersih, dan anak-anak yang tidak bisa sekolah. Itu tidak boleh lagi terjadi di negeri ini, "tegasnya dengan suara bergetar.

Gubernur perempuan pertama Maluku Utara itu kemudian mengenang perjuangan para tokoh pendiri provinsi termasuk almarhum Babylone, yang menurutnya telah mewariskan mimpi besar untuk menjadikan Maluku Utara sejajar dengan daerah maju lainnya.

"Mimpi itu harus diteruskan oleh generasi hari ini. Saya hanya diberi waktu lima tahun untuk meletakkan fondasi."

Sumber: Tribun Ternate
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved