Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sherly Tjoanda

Tak Pernah Lupa Bahas Sofifi, Ini Obrolan Sherly Tjoanda dengan Menko Airlangga Hartarto

Calon Gubernur Maluku Utara terpilih, Sherly Tjoanda, menyempatkan diri untuk menemui Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.

|
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@s_tjo
Menko Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto dan Calon Gubernur Maluku Utara terpilih, Sherly Tjoanda. Sherly Tjoanda berkunjung ke Kantor Kemenko Perekonomian yang terletak di Jakarta Pusat pada Senin, 16 Desember 2024. 

TRIBUNTERNATE.COM - Calon Gubernur Maluku Utara terpilih, Sherly Tjoanda, menyempatkan diri untuk menemui Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Sherly Tjoanda berkunjung ke Kantor Kemenko Perekonomian yang terletak di Jakarta Pusat pada Senin, 16 Desember 2024.

Istri mendiang Benny Laos itu mendiskusikan banyak hal dengan Airlangga Hartarto.

Baca juga: Syarat untuk Sherly Tjoanda, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang: Gubernur Malut Harus Pindah Sofifi

Baca juga: Harapan Mulia Sherly Tjoanda Muda-mudi Maluku Utara Dapat Uang Cepat, Cagub Malut: Mereka yang Bisa

Namun, poin paling penting dalam pembahasan itu adalah PSN atau Proyek Strategis Nasional di Maluku Utara.

Kemudian tak lupa juga Sherly Tjoanda membahas soal rencana pembangunan ibu kota provinsi, yakni Kota Sofifi.

"Pertemuan antara Ibu Sherly Laos @s_tjo bersama Menko Perekonomian, Bapak Airlangga Hartarto @airlanggahartarto_official, berjalan hangat.

Banyak diskusi, ide, dan gagasan yang bergulir, tentu saja semua untuk pembangunan Maluku Utara agar lebih baik lagi kedepannya.

Terima kasih pak Menko Perekonomian yang sangat mendukung pembangunan Maluku Utara," demikian bunyi caption dalam video pertemuan dua pejabat publik tersebut.

Diskusi dengan Zainal A Paliwang

Warga, Sofifi, Maluku Utara, khususnya kaum muda, jangan kaget jika nanti semakin banyak kafe bertebaran.

Pasalnya, calon Gubernur Maluku Utara terpilih, Sherly Tjoanda, diberi saran untuk membangun banyak tempat nongkrong untuk anak muda di Sofifi sebagai ibu kota provinsi.

Saran tersebut disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A Paliwang.

Baru-baru ini, Sherly Tjoanda memang bertemu Zainal A Paliwang untuk meminta saran politik.

Di antaranya soal tips untuk menguatkan ibu kota provinsi, di mana Zainal A Paliwang berhasil dalam membangun Tanjung Selor.

Kini, Sherly Tjoanda ingin berhasil juga dalam membangun Sofifi jika menjabat gubernur nantinya.

Salah satu syarat yang disarankan oleh Zainal A Paliwang adalah Sherly Tjoanda harus bertempat tinggal di Sofifi.

Dalam pertemuan itu, Zainal A Paliwang membagi beberapa tips untuk bertahap memajukan daerah.

"Yang pertama adalah kita bisa mengakomodasi ASN dulu, kita siapkan mereka fasilitas perumahan, misalnya."

"Penyiapan hotel pastinya, sebagai tempat tamu-tamu yang akan berkunjung," jelasnya.

Lebih lanjut, Sherly Tjoanda diharapkan bisa bertempat tinggal di Sofifi.

Adapun istri mendiang Benny Laos itu tercatat sebagai warga Ternate.

"Seperti di Maluku Utara, yang mana ibu kotanya Sofifi, harus nanti Bu Sherly berdomisili di Sofifi, harus berdomisili di sana."

"Kemudian buat tempat kumpulnya anak-anak muda, dibuat di situ kafe-kafe, sehingga ada tempat hiburan di sana," tambah Zainal A Paliwang.

Sherly Tjoanda Ditekan

herly Tjoanda langsung menghadapi tekanan besar setelah kehilangan sang suami, Benny Laos.

Bagaimana tidak, setelah meninggalnya Benny Laos dalam kebakaran speedboat di pertengahan Oktober 2024 lalu, Sherly Tjoanda sudah harus membuat keputusan besar.

Pasalnya, sudah menjadi aturan dari KPU untuk hanya memberi waktu tujuh hari mencari pengganti Benny Laos.

Momen itu terjadi tepat sehari setelah insiden nahas kebakaran kapal yang ditumpangi Benny Laos dan timnya.

Sehari setelah kecelakaan tanggal 12 Oktober 2024 itu, Sherly Tjoanda yang masih berduka sudah harus memberi keputusan besar sebagai calon Gubernur Maluku Utara.

"Belum (di rumah sakit), saya masih di Bobong. Jadi kejadiannya di Bobong. Bobong itu Taliabu, salah satu kabupaten di Maluku Utara, tanggal 12 Oktober kejadiannya."

"Kemudian besok paginya tangal 13 pagi saya masih ada di Bobong karena menunggu helikopter mengevakuasi saya, karena di Bobong itu tidak ada lapangan terbang."

"Dan waktu itu Pak Alimin, Ketua Partai Gelora (Malut), datang ke saya dan bertanya, karena KPU itu hanya memberikan waktu tujuh hari sejak kejadian, dan harus ada penggantinya segera."

"Kalau tidak, waktu itu kita (nomor urut) 04 akan didikualifikasi. Sehingga mereka tanggal 12 malam katanya berembug dan hasil rembugan dan hasil WhatsApp dari masyarakat mintanya saya menggantikan Bapak."

"Tanggal 13, Pak Alimin Ketua Gelora Maluku Utara datang bertemu saya menanyakan apakah saya mau menggantikan almarhum, kemudian saya bilang saya itu tidak mengerti politik, dan saya seorang perempuan," jelasnya dalam sebuah wawancara.

Saat sudah diterbangkan ke Jakarta, Sherly Tjoanda masih ditekan dengan tuntutan memberi jawaban kesiapan menggantikan Benny Laos.

Namun, yang paling dinantikan Sherly Tjoanda adalah restu dari ketiga anaknya, meski masyarakat sudah setuju.

Yakni Edbert Laos, Edelyn Laos, dan Edrick Laos, yang akhirnya mendukung sang ibu untuk menggantikan ayahnya.

"Karena anak-anak menyetujui, akhirnya saya menjawab kesiapan saya, kalau enggak salah tiga hari setelah kejadian," kenangnya.

Solusi Karier dari Sherly Tjoanda

Sherly Tjoanda paham bahwa tidak semua muda-mudi Malut mau untuk bekerja kantoran.

Maka dari itu, Sherly Tjoanda memberi peluang para muda-mudi untuk menggali potensi di bidang lain.

Di antaranya adalah bidang membuat konten dengan mengadakan pelatihan content creator.

Laman media sosial Sherly Tjoanda mengunggah kembali sebuah wawancara soal salah satu misinya.

Istri mendiang Benny Laos itu tak hanya ingin memperbaiki kesehatan dan infrastruktur daerah, namun juga menaruh perhatian khusus pada dunia pendidikan.

"SDM menjadi salah satu program, selain menggratiskan pendidikan juga harus berkualitas," ujar ibu tiga anak tersebut.

Beberapa programnya termasuk membuat SMK yang memiliki jurusan sesuai dengan perkembangan zaman.

Sherly Tjoanda ingin muda-mudi Maluku Utara punya kemampuan sebagai content creator, khususnya untuk mempromosikan Malut sendiri.

"Kita akan bikin SMK vokasi yang memang yang lulus dari SMK tersebut siap pakai skill-skill yang seperti sekarang dibutuhkan, videografer, fotografer, konten kreator yang bisa menghasilkan uang yang cepat."

"Dan memang kan tidak semua orang ditakdirkan untuk di belakang meja dengan pekerjaan administrasi, kita tidak ada yang bisa mempromosikan Maluku Utara sebaik putra-putri Maluku Utara itu sendiri."

"Tapi kan mereka enggak punya skill storytelling, ngedit foto video, tapi kan itu sebenarnya enggak butuh empat tahun belajar ya, kayak sebentar saja kemudian ada yang meng-guide, ada ekosistem yang healthy, ada local hero."

"Sehingga memang promosi Maluku Utara itu dipromosikan oleh content creator lokal, harapannya begitu, saat ini sudah ada tapi masih banyak yang harus di-upgrade," jelasnya.

(TribunTernate.com/Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved