Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Tekan Inflasi, Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Dorong Program Swasembada Pangan

Pemprov Maluku Utara bersama Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara menggelar Rapat Tingkat Tinggi TPID dan TP2DD

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
Dok. Biro Adpim Setda Pemprov Maluku Utara
RAPAT - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos saat memimpin pertemuan tingkat tinggi TPID dan TP2DD, Jumat (21/3/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara bersama Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara menggelar Rapat Tingkat Tinggi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) . 

Rapat ini berlangsung pada Jumat (21/3/2025) di lantai 2 Hotel Sahid Bella, Ternate, dengan pembahasan 'Penguatan Kemandirian Pangan untuk Stabilitas Harga dan Ketahanan Ekonomi Daerah'.

Rapat TPID dan TP2DD dipimpin Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, didampingi Sekprov Maluku Utara Samsuddin A. Kadir, dan Kepala BI Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan.

Baca juga: Selundupkan Cap Tikus ke Mobil Muatan Pisang, IRT Asal Halmahera Barat Diringkus Polisi

Turut hadir Bupati Halmahera Selatan, Sekda Morotai, Asisten II Halmahera Tengah, Asisten II Halmahera Utara, Sekkot Ternate, Kepala BPS Malut, Pimpinan OPD terkait, serta perwakilan TPID dari 8 kabupaten/kota .

Sherly Laos menegaskan bahwa inti dari pertemuan ini adalah pengendalian inflasi daerah serta percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan daerah.

Menurut Sherly Laos, Maluku Utara sangat bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah, dengan komoditas utama yang juga menjadi penyumbang inflasi yakni ikan, beras, sayuran dan rempah, serta daging ayam dan sapi.

“Satu-satunya solusi jangka panjang untuk mengendalikan harga bahan baku yang tinggi adalah swasembada pangan."

"Maluku Utara harus memiliki ketahanan pangan sendiri. Oleh karena itu, kita harus memiliki roadmap yang jelas untuk lima tahun ke depan,” tegas Sherly Laos.

Lebih lanjut, Sherly Laos menyampaikan bahwa rencana swasembada pangan ini akan dibahas lebih rinci dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama 10 kepala daerah di Maluku Utara.

Sementara poin-poin penting program swasembada pangan akan dimasukkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) masing-masing wilayah .

“Pada akhir April nanti, Mendagri akan mengadakan Rakor dengan seluruh kepala daerah di Maluku Utara. Dalam kesempatan tersebut, kita akan memperhatikan langkah konkret memperkuat ketahanan pangan di daerah ini,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan tentang implementasi program makanan bergizi gratis sesuai dengan Arahan Presiden RI.

Sherly menegaskan bahwa stabilitas pasokan dan harga bahan baku di Maluku Utara harus lebih terjangkau.

“Kita memiliki lahan yang luas, tanah yang subur, serta tenaga kerja yang masih ekonomis. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dari 10 kabupaten/kota untuk mengoptimalkan potensi ini,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, Kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Barat terpilih sebagai percontohan program swasembada pangan.

Berdasarkan gambaran, kedua daerah ini memiliki hutan produksi dan lahan kosong yang luas , serta potensi besar untuk pengembangan sektor peternakan, pertanian, dan perkebunan.

Baca juga: Mengenal Brigjen Pol Waris Agono, Alumni Akpol 1990 yang Jabat Kapolda Maluku Utara

Selain membahas strategi ketahanan pangan, pertemuan ini bertujuan memperkuat koordinasi dan sinergi dalam pengendalian inflasi serta percepatan digitalisasi pemerintahan daerah.

Sherly Laos berharap, seluruh pihak dapat berkolaborasi menghasilkan kebijakan yang lebih efektif dalam menjaga stabilitas perekonomian daerah.

“Dengan kerja sama dan komitmen semua pihak, kita bisa menghasilkan solusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved