Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Lebaran 2025

Gelar Salat Ied Hari Ini, Jejak Sejarah Adat Desa Kawalo di Pulau Taliabu

Secara adat dan sudah diwariskan sejak dulu, Warga Desa Kawalo punya metode sendiri dalam perhitungan 1 Ramadan dan 1 Syawal

|
Tribunternate.com/Laode Havidl
TRADISI - Foto bersama Ketua Adat, Kepala Desa Kawalo, Imam hingga warga usai jalani Shalat Ied Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Sabtu (29/3/2025). Berikut jejak sejarah adat Desa Kawalo di Pulau Taliabu, Maluku Utara. 

TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU - Warga Desa Kawalo, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara punya tradisi sendiri, berkaitan dengan penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal.

Hari ini, warga Desa Kawalo merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H atau tahun 2025.

Sebelumnya, warga Desa Kawalo juga lebih dulu berpuasa, tepatnya pada Jumat 28 Februari 2025.

Baca juga: Tradisi Leluhur, Desa Kawalo Taliabu Punya Perhitungan Sendiri Penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal

TRADISI - Momen Warga Desa Kawalo, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara jalani Shalat Ied Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Sabtu (29/3/2025).
TRADISI - Momen Warga Desa Kawalo, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara jalani Shalat Ied Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Sabtu (29/3/2025). (Tribunternate.com/Laode Havidl)

Jika mengikuti penetapan Pemerintah, 1 Ramadan 1446 H jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.

Sedangkan 1 Syawal 1446 H kemungkinan ditetapkan Pemerintah pada 31 Maret 2025 mendatang.

Secara adat dan sudah diwariskan sejak dulu, Warga Desa Kawalo punya metode sendiri dalam perhitungan ini.

TRADISI - Foto bersama Ketua Adat, Kepala Desa Kawalo, Imam hingga warga usai jalani Shalat Ied Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Sabtu (29/3/2025).
TRADISI - Foto bersama Ketua Adat, Kepala Desa Kawalo, Imam hingga warga usai jalani Shalat Ied Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Sabtu (29/3/2025). (Tribunternate.com/Laode Havidl)

Hal ini dikatakan Ketua Adat Desa Kawalo Kiswanto Umasangadji kepada TribunTernate.com, Jumat (28/3/2025).

Metode perhitungan tersebut diwarisi dari para Ketua Adat terdahulu dan dijalani warga di sana hingga saat ini.

"Untuk perhitungan 1 Syawal 1446 H, kami punya metode perhitungannya sendiri," 

"Yang mana kami warisi dari Ketua-Ketua adat kami terdahulu, Sehingga kami masih laksanakan sampai pada saat ini." Ujar Kiswanto Umasangadji, Jumat (28/3/2025).

Selain itu, warga Desa juga punya persiapan di hari sebelum mereka merayakan Lebaran, Sabtu 29 Maret 2025.

Kata Kiswanto Umasangadji, warga di sana telah menyiapkan berbagai menu, melakukan ziarah hingga ritual adat pemukulan tifa atau "Tata Buang".

LEBARAN: Umat Muslim di Desa Kawalo, Pulau Taliabu, Maluku Utara ketika menggelar Tata Buang atau ritualadat menyambut Idul Fitri 2025, Jumat (28/3/2025). Penduduk di desa tersebut akan merayakan Idul Fitri 2025 Sabtu besok
LEBARAN: Umat Muslim di Desa Kawalo, Pulau Taliabu, Maluku Utara ketika menggelar Tata Buang atau ritualadat menyambut Idul Fitri 2025, Jumat (28/3/2025). Penduduk di desa tersebut akan merayakan Idul Fitri 2025 Sabtu besok (Tribunternate.com/La Ode Havidl)

"Adapun persiapan-persiapan menjelang besok hari Sabtu, sebelumnya Masyarakat sudah menyiapkan segala menu,"

"Persiapan esok menjelang Idul Fitri, setelah itu kita berziarah ke perkuburan atau ke pemakaman,"

"Setelah itu kurang lebih pukul 5 sore diawali dengan pukul tifa atau "Tata Buang" itu ditandai dengan esok kami telah melaksanakan Shalat Idul Fitri, tepatnya 1 Syawal 1446 H atau 29 Maret tahun 2025." Jelasnya.

Pesiapan Lebaran yang lebih awal dari penetapan Pemerintah ini juga dibenarkan Kepala Desa Kawalo Sano B Parigi.

Meski berbeda, kata Sano, mereka tetap berpegang pada Adat yang telah dijalani turun-temurun tersebut.

"Sebagai Pemerintah Desa saya mengajak seluruh warga Desa Kawalo, bahwa marilah kita menjaga kerukunan diantara kita,"

"Walaupun penetapan hari Lebaran kita berbeda dengan Pemerintah, kita tetap dengan adat yang kita sudah lakukan turun temurun dari orang-orang tua kita,"

"Namun saya sampaikan kepada kita semua untuk tetap menjaga kerukunan dan kita saling menghargai." Ujar Kiswanto Umasangadji.

Perlu diketahui juga, bahwa penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal yang berbeda ini juga merupakan keputusan seluruh warga Desa di sana.

Penetapan dengan metode perhitungan yang berbeda ini melibatkan Tokoh Adat, Tokoh Agama hingga Pemerintah Desa.

"Perlu saya sampaikan kembali terkait penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal ini adalah keputusan bersama,"

"Pemerintah Desa,Tokoh Adat, Tokoh Agama sehingga kita memutuskan untuk menetapkan 1 Ramadan maupun 1 Syawal," Ujar Ketua Adat. 

Adapun selain warga Desa Kawalo, warga Desa Woyo dan Desa Holbota juga merayakan hari Raya Idul Fitri pada hari ini. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved