Didominasi Tuna Loin, Ekspor Perikanan Maluku Utara per Triwulan I 2025 Capai Rp43 Miliar

TRIBUNTERNATE.COM - Provinsi Maluku Utara menunjukkan kinerja positif dalam sektor ekspor produk hasil kelautan dan perikanan pada Triwulan I Tahun 2025.

Berdasarkan data UPT Badan Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Maluku Utara, total volume ekspor produk perikanan yang telah tersertifikasi mutu selama Januari hingga Maret 2025 mencapai 322.543 kilogram, dengan nilai ekspor sebesar Rp43.937.076.507.

Kinerja ekspor tertinggi terjadi pada bulan Februari, dengan volume ekspor mencapai 141.539 kilogram dan nilai sebesar Rp19.361.749.157.

Baca juga: Fakta-fakta Oknum Lurah di Ternate Maling Handphone Warga: Aksi di Dua Lokasi, Modus Bayar Utang

Sementara itu, pada bulan Januari, volume ekspor tercatat sebesar 90.522 kilogram dengan nilai Rp12.336.686.232, dan pada bulan Maret sebesar 90.482 kilogram dengan nilai Rp 12.238.641.118.

Selama periode triwulan I tahun 2025 terdapat beberapa komoditas ekspor unggulan, yakni frozen yellowfin tuna loin, frozen yellowfin tuna with filtered woodsmoke,  frozen fillet trigger fish, dan frozen needle fish.

Kemudian, terdapat 3 negara tujuan ekspor produk hasil perikanan Maluku Utara, dengan frekuensi pengiriman ke Vietnam sebanyak 15 Kali, Thailand 4 Kali dan ke Korea Selatan 2 Kali.

Seluruh produk ekspor tersebut telah melalui proses sertifikasi ekspor mutu yang bertujuan memastikan produk hasil perikanan memenuhi standar dan keamanan pangan.

Baca juga: Persiapan Keberangkatan CJH Maluku Utara 2025 Hampir Rampung

Berikut jumlah komoditas utama yang diekspor :

1. Frozen Yellowfin Tuna Loin, dengan volume ekspor sebesar 269.141 kilogram dan nilai mencapai Rp 36.397.503.785, diekspor ke Vietnam

2. Frozen Yellowfin Tuna with Filtered Woodsmoke, dengan volume 53.832 kilogram dan nilai Rp 7.538.522.722, diekspor ke Thailand

3. Frozen Fillet Trigger Fish (ikan ayam-ayam) sebanyak 15 kilogram, dengan nilai Rp 600.000, diekspor ke Korea Selatan.

4. Frozen Needle Fish (ikan julung-julung) sebanyak 5 kilogram, dengan nilai Rp 450.000, juga diekspor ke Korea Selatan. (*)