Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Nyanyi Bareng Murid SD di Hari Kartini, Tanamkan Waspada Jaga Diri

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, bernyanyi bersama para murid sekolah dasar saat Hari Kartini.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@s_tjo
SHERLY LAOS EDUKASI - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, mendatangi SD Negeri 4 Kota Ternate, Maluku Utara, untuk memberikan edukasi di Hari Kartini. Gambar tangkap layar diambil dari Instagram.com/@s_tjo 

Saking berubahnya sikap Edelyn Laos, gadis 17 tahun itu merasa bahwa dirinya beberapa bulan yang lalu tidak akan mengenali dirinya yang sudah berubah.

Perubahan itu menjadi hikmah kepergian Benny Laos meski harus meninggalkan luka yang begitu dalam.

"Saya yang sekarang tidak akan pernah ada kalau saja tidak ada harga yang harus saya bayar walaupun harga yang harus saya bayar sangat mahal."

"Mungkin kalau papi enggak meninggal, aku enggak menyangka, terutama di usia yang sekarang, saya masih muda, saya tidak tahu apa-apa."

"Saya selalu berpikir bahwa saya tahu segalanya, tapi kenyataannya tidak. Kayak itu pas papi meninggal benar-benar menyadarkan, ya ampun, saya tidak tahu apa-apa, saya tidak bisa berbuat apa-apa."

"Hidup saya masih panjang, pada saat itu kayak otak saya mulai bekerja," tuturnya.

Pesan Benny Laos

Inilah pesan menyentuh mendiang Benny Laos saat mendengar keluhan dari putrinya, Edelyn Laos.

Mendiang suami Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda itu memberi nasihat kepada ketiga anaknya soal kesibukannya.

Edelyn Laos sempat sedih kala mendiang sang ayah menjabat sebagai Bupati Morotai. 

Curahan hati Edelyn Laos itu diungkapkan dalam wawancara YouTube Guru Grooming Indonesia.

Sekitar tahun 2017 saat Edelyn Laos masih di sekolah dasar, dirinya sempat merasa sedih lantaran sang ayah malah sibuk dengan pekerjaannya.

Benny Laos sebagai bupati selalu melakukan kunjungan di banyak tempat hingga jarang ada waktu untuk keluarganya.

Edelyn Laos sebagai anak merasa kesal lantaran ayahnya jarang ada waktu untuknya hingga akhirnya menanyakan soal hal itu.

Mendiang Benny Laos berpesan kepada ketiga anaknya bahwa dirinya sudah diberkati Tuhan, maka ia juga harus menyampaikan berkat itu kepada orang-orang.

"Teman-temanku bisa bertemu orangtua mereka setiap hari, lalu papi jarang di rumah dan saya tidak pernah benar-benar mengerti alasannya dan keadaan semakin buruk saat papi menjadi Bupati Morotai."

"Suatu hari saya tanya papi, kenapa papi lebih sering di sana dibanding di sini, kenapa papi tidak bisa meluangkan waktu, meluangkan lebih banyak waktu dengan saya seperti teman-teman saya lainnya dengan ayah mereka, saya jarang melihat papi."

"Dan satu kalimat yang sering papi ucapkan kepada kami bertiga saat kami tumbuh dewasa adalah, papi saya datang dari latar belakang keuangan yang kurang berada."

"Papi melewati semua kesulitan itu dan mencapai titik Tuhan sudah memberkati begitu banyak padanya. Cuma papi selalu bilang 'itu bukan karena hanya Tuhan mau kasih saja, selalu ada tujuan'."

"Itu sebabnya papi biasa mengatakan 'Papi ini diberkati sama Tuhan untuk bisa memberkati orang lain'," jelasnya.

Edelyn Laos dan kakak adiknya awalnya tidak langsung paham dengan ucapan sang ayah.

Namun setelah ayahnya meninggal pada Oktober 2024 lalu, Edelyn Laos mengaku baru paham pesan dari sang ayah.

Di mana Tuhan sudah menitipkan berkat kepadanya, maka harus dimanfaatkan untuk membantu orang lain.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila) 

 

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved