HARITA NICKEL
Inovasi Berbagai Program Lingkungan dan Sosial, Harita Nickel Sabet Indonesia CSR Award 2025
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel meraih penghargaan dari Warta Ekonomi Group, Rabu (30/4/2025)
TRIBUNTERNATE.COM– PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel meraih penghargaan dari Warta Ekonomi Group, Rabu (30/4/2025).
Penghargaan itu dengan kategori The Best Corporate Social Responsibility Award 2025 for Empowering Local Communities through Social and Economic Innovation
Di mana, Harita Nickel dinilai sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat dalam tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan.
Baca juga: Dua Calon Jemaah Haji Taliabu Gagal Berangkat Gegara Ini
Hadir dalam gelaran ke-13 Indonesia Corporate Social and Environmental Award (Indonesia CSR Award) 2025 Staf Ahli Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya, Noer Ali Wardojo.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Noer Ali, Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI mengapresiasi atas berbagai upaya mendorong kedisiplinan penerapan CSR oleh perusahaan.
“Di antara strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah perusahaan memahami isu lingkungan dan sosial yang paling relevan dan berdampak pada bisnis dan pemangku kepentingan, meningkatkan kolaborasi multipihak, penguatan kapasitas komunitas lokal, dan pengukuran dampak yang terukur."
"Salah satunya adalah dengan metode social return on investment (SROI), yang kami perkenalkan di dalam program PROPER oleh KLH,” papar Noer Adi.

Head of External Relations Harita Nickel, Latif Supriadi, dalam sambutannya saat menerima penghargaan menyampaikan ucapan terima kasih bahwa inovasi yang dilakukan Harita Nickel di sekitar wilayah operasional di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, tidak luput dari monitoring.
Lebih lanjut Latif memaparkan berbagai inovasi dan komitmen keberlanjutan di bidang lingkungan dan sosial yang diadopsi Harita Nickel tidak hanya mengacu pada standar-standar nasional, tapi juga internasional.
“Komitmen keberlanjutan di bidang lingkungan dan sosial yang terbaru dari Harita Nickel adalah saat ini kami sedang menjalankan audit Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA)."
"Ini adalah standar internasional yang memastikan bahwa kami beroperasi secara bertanggung jawab. Ini sangat ketat dan sangat transparan. Harita Nickel adalah perusahaan tambang dan pengolahan nikel pertama yang secara sukarela mengadopsi standar IRMA,” ujar Latif.
Merujuk pada laporan kinerja pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, sepanjang tahun 2024, Harita Nickel telah berkolaborasi dengan 65 supplier lokal yang memiliki total 254 pekerja.
Ini melengkapi total penciptaan lapangan kerja dari program CSR Harita Nickel yang tercatat sebanyak 729 lapangan kerja.
Total transaksi para supplier lokal ini dengan Perusahaan pada 2024 tercatat sebesar Rp150 Miliar.
“Kami menyadari bahwa keberhasilan program-program CSR ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan berbagai pihak."
"Kami terus berupaya melibatkan pemerintah daerah, komunitas lokal, dan mitra strategis lainnya dalam setiap tahapan perencanaan dan implementasi."
"Pendekatan berbasis dialog ini memastikan bahwa setiap langkah yang perusahaan ambil sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memberi manfaat yang maksimal,” tandas Latif.
Tahun ini Warta Ekonomi Group melakukan analisa terhadap 114 perusahaan yang memiliki komitmen nyata terhadap penerapan CSR serta menganalisa laporan CSR yang diterbitkan.
Hasilnya menunjukkan sebanyak 95,6 persen perusahaan telah memiliki standar sertifikasi pengelolaan CSR sesuai Undang-Undang No 40 Tahun 2007 dan PP No 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Selain itu, sebanyak 94 persen perusahaan telah berkontribusi pada pilar-pilar CSR. Namun hanya 16 perusahaan terbaik yang mendapatkan penghargaan Indonesia CSR Award 2025.
Tentang Harita Nickel
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Selain IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2017 telah memiliki pabrik peleburan (smelter) nikel saprolit dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan sejak 2021 juga memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di wilayah operasional yang.sama.
Baca juga: Fakta-fakta Aliansi Mahasiswa Desak Usut PT STS di Haltim: Wilayah Adat Tak Bisa Ditawar
Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia.
Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi HPAL.
Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, menjadi produk bernilai strategis berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
Dengan teknologi yang sama, MHP sebagai intermediate product telah berhasil diolah menjadi produk akhir berupa Nikel Sulfat (NiSo4) yang merupakan material inti pembuatan katoda sumber energi baru, yaitu baterai kendaraan listrik. (*)
Harita Nickel Wujudkan Ruang Ekspresi dan Kreativitas Anak di Tengah Kawasan Industri |
![]() |
---|
Harita Nickel Berdayakan Generasi Muda dengan Pelatihan Bahasa Mandarin |
![]() |
---|
Kepedulian Harita Nickel di Tengah Cuaca Ekstrem: Bantu Pangan, Air Bersih dan Layanan Kesehatan |
![]() |
---|
Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan Melimpah, Produktivitas Perairan Kawasi Terjaga |
![]() |
---|
Air Laut, Panen Hujan hingga Daur Ulang: Inovasi Pengelolaan Air Harita Nickel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.