Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Bukan Cuma Wujudkan Mimpi Prabowo, Sherly Laos Memang Ingin Perjuangkan Nasib Anak-anak Malut

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, mewujudkan mimpi Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait pendidikan.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Dok Humas Media Center Sherly Laos dan Sarbin Sehe
WUJUDKAN MIMPI PRABOWO - Foto momen Sherly Laos dan Edbert Laos berkesampatan berjabat tangan dengan Presiden Prabowo Subianto usai pelantikan Kepala Daerah, Kamis (20/2/2025). Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, mewujudkan mimpi Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait pendidikan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, mewujudkan mimpi Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait pendidikan.

Sherly Laos teringat bahwa Prabowo Subianto punya harapan untuk meratakan pendidikan di seluruh Indonesia.

Prabowo Subianto ingin semua anak Indonesia bisa merasakan bangku pendidikan.

Baca juga: Gubernur Maluku Utara Peduli Nasib Anak-anak Malut, Sherly Laos Bangun SD SMP SMA Sekolah Rakyat

Baca juga: Ditunjuk Sherly Laos Jabat Plt Kadis Pertanian Maluku Utara, Segini Harta Kekayaan Anwar Husen

Maka dari itu, Sherly Laos mewujudkannya dengan membangun Sekolah Rakyat.

Sherly Laos menggandeng Kemensos untuk mulai membangun Sekolah Rakyat.

Harapannya, Sekolah Rakyat itu nantinya bisa menampung sampai 1.000 anak pada tahun 2026.

"Sekolah Rakyat adalah wujud harapan itu—pendidikan gratis, dekat dengan rakyat, yang tak hanya mengajarkan ilmu, tapi juga menanamkan karakter, kemandirian, dan cinta tanah air.

Di Maluku Utara, kami bergerak cepat.
Bersama Balai @kemensosri, Pemprov Malut memulai langkah kecil namun bermakna: membuka tiga Sekolah Rakyat di lokasi berbeda untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan memanfaatkan bangunan belum terpakai yang tersedia.

Langkah awal ini bukan pengganti, tapi jembatan—menuju mimpi besar kami membangun satu kompleks Sekolah Rakyat yang bisa menampung 1.000 anak pada tahun 2026.

Kami tahu, membangun gedung butuh waktu. Tapi membangun harapan tidak boleh ditunda.
Karena setiap anak berhak atas masa depan. Dan masa depan itu, harus dimulai sekarang." tulis Sherly Laos.

Buku yang Dibanggakan Sherly Laos

Simak sinopsis buku yang dibanggakan oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda.

Buku itu mengisahkan tentang anak Maluku Utara bernama Enrique yang menjadi penjelajah dunia.

Buku itu berjudul Clavis Mundi: Legenda Enrique Maluku Pengeliling Dunia Pertama, karya dari politikus sekaligus penulis, Helmy Yahya.

Selain Helmy Yahya, dua penulis juga terlibat, yakni Utama Prastha dan Donna Widjajanto.

Buku sejarah itu menceritakan tentang kisah sosok pemuda dari Tidore bernama Enrique yang ikut dalam rombongan pengeliling dunia pertama.

Enrique tidak lain adalah pendamping dari Ferdinand Magellan yang selama ini dikenal sebagai pemimpin Armada de Moluccas yang pertama kali mengelilingi bumi.

"Selama 5 abad, dunia mengenal Ferdinand Magellan sebagai pemimpin Armada de Moluccas yang pertama kali mengelilingi Bumi. Namun tidak banyak yang mengenal Enrique, pendampingnya yang setia.

Berawal dari Kepulauan Rempah, Enrique berangkat menjelajah dunia dengan semangat mengenal Terra Incognita. Anak Maluku ini tumbuh besar di laut, dalam perjalanan ke tanah dan tempat yang belum pernah diinjaknya. Bermodalkan kecerdikan dan kecerdasan, Enrique berhasil menguasai berbagai bahasa dunia dari mendampingi Ferdinand Magellan.

Inilah kisah Enrigue, yang bagi banyak orang sekadar budak, tapi sebenarnya adalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi," demikian sinopsis dari Gramedia.com.

Tidak heran Sherly Laos merasa bangga bahwa nenek moyang warganya ternyata sosok penjelajah hebat.

"Cerita bahwa ternyata ada Putra Tidore dari Maluku Utara yang pertama mengelilingi dunia, sesuatu yang sangat menarik dan wajib untuk diangkat ke dunia nasional dan internasional untuk mengetahui bahwa nenek moyang kita adalah pelaut, orang pertama yang mengelilingi dunia adalah Putra Tidore Maluku Utara," ujarnya.

Akses Internet di Batang Dua

Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah berhasil memberikan akses internet di Puskesmas Batang Dua, Ternate.

Meski demikian, masih ada hal yang dikeluhkan sang gubernur, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda.

Keluhan itu terucap dalam komunikasinya melalui Zoom dengan Kepala Puskesmas Batang Dua, Yulianus Belian Ali.

Dalam percakapan itu, terungkap bahwa selama ini warga setempat harus meminta bantuan dari warga lain yang punya sambungan Starlink untuk bisa mengakses internet.

"Selamat hari Minggu, Pak Kapus. Gimana rasanya punya sinyal di Puskesmas Batang Dua," sapa Sherly Laos.

"Kami terutama Puskesmas Batang Dua sangat bersyukur," jawab Yulianus.

Lebih lanjut, Yulianus menjelaskan bahwa kecepatan internet saat itu adalah 98 mbps dengan akses yang lancar.

Ia menceritakan, selama ini tidak ada akses internet sama sekali.

"Berarti kalau ada apa-apa, mau telepon, mau apa dari Batang Dua bagaimana?" tanya sang gubernur.

"Ya kami mencari masyarakat yang punya usaha dengan menggunakan Starlink," jawab Yulianus.

Sherly Laos berjanji, langkah selanjutnya pihak Pemprov Malut bersama Telkomsat akan memasang akses internet di SMA yang ada di Batang Dua.

"Nanti dipasangkan, nanti kita pasangkan akses internet di SMA Batang Dua," janjinya.

Di penghujung percakapan itu, Sherly Laos mengeluhkan soal kecepatan internet yang ada.

Namun, diduga kecepatan internet masih bisa berubah-ubah tergantung cuaca.

"Kemarin kami pasang di Halbar sampai 138 mbps, kenapa di Batang Dua cuma 98 mbps ya?" tanya Sherly Laos.

"Ya itu variatif sih bu, bisa sampai di atas 100 kok. Kadang tergantung ke cuaca," jawab Yulianus.

"Oh ya, memang cuaca lagi ekstrem buruk sekarang," timpal sang gubernur.

Sherly Laos ke Kemenpora

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, sempat melakukan beberapa kunjungan saat terbang ke DKI Jakarta.

Di antaranya adalah memenuhi undangan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Sherly Laos berdiskusi langsung dengan Menpora, Dito Ariotedjo dan Wamenpora, Taufik Hidayat.

Mereka membahas tentang masa depan pemuda Maluku Utara.

Selain itu, Sherly Laos juga berdiskusi dengan Mustika Ratu untuk membahas penyelanggaraan ajang Puteri Indonesia Maluku Utara 2026.

"Kami berbicara dari hati ke hati—tentang masa depan pemuda Maluku Utara. Tentang bagaimana kita bisa menciptakan ruang tumbuh dan berkembang untuk anak-anak muda berbakat: di sepak bola, basket, dayung, tinju, dan renang. Mulai dari pencarian talenta hingga pengembangan berjenjang.

Kami juga menjajaki kerja sama dengan Mustika Ratu untuk menyelenggarakan ajang Putri Indonesia Maluku Utara 2026 di daerah kami—membawa kebanggaan, sekaligus membuka ruang pemberdayaan perempuan yang lebih luas.

Tak kalah penting, kami bahas pelatihan-pelatihan nyata: mulai dari tenaga spa, hospitality, hingga teknologi digital dan AI. Termasuk rencana membentuk komunitas DigiTalent Malut sebagai wadah inovasi generasi muda.

Bersama Kemenpora dan menjajaki kolaborasi dengan United Nations, kami ingin membuka lebih banyak jalan agar talenta muda Maluku Utara bisa menembus panggung nasional dan internasional.

Terima kasih kepada Bapak Menteri atas sambutan yang begitu hangat dan penuh semangat. Kami percaya, kolaborasi inilah yang akan membawa Maluku Utara menuju lompatan besar—melalui pemuda dan olahraga." tulis Sherly Laos di akun Instagram miliknya.

Impian Sherly Laos

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, tengah mengusahakan akses fasilitas kesehatan untuk semua lapisan masyarakat.

Tidak terkecuali para pelajar Maluku Utara yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah.

Sherly Laos berharap, anak-anak yang berkuliah di luar daerah tetap bisa mendapat akses kesehatan gratis hanya bermodalkan KTP Maluku Utara.

Maka dari itu Sherly Laos begitu menekankan pentingnya UHC atau Universal Health Coverage.

Hal itu disampaikan sang gubernur dalam rapat bersama BPJS Kesehatan dan para kepala daerah di Emerald Hotel Ternate pada awal Mei 2025.

"Ketika kita mengirim anak-anak kita kuliah di Jogja, Jakarta, ketika mereka membutuhkan layanan kesehatan hanya dengan menggunakan KTP Maluku Utara mereka bisa mendapatkan akses kesehatan gratis."

"UHC prioritas adalah pintu untuk memastikan bahwa negara hadir ketika masyarakat, khususnya Maluku Utara, membutuhkan pelayanan kesehatan."

"Pelayanan itu ada dan bisa diakses oleh semua warga Maluku Utara secara gratis," ujarnya.

Jamsostek untuk Nelayan

Ribuan nelayan di Maluku Utara kini sudah terjamin layanan Jamsostek.

Hal ini berkat perjuangan Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda.

Sherly Laos sebisa mungkin memperjuangkan keadilan sosial bagi para pekerja rentan di wilayahnya.

Salah satu langkahnya adalah dengan mengejar Universal Coverage Jamsostek atau UCJ, di mana layanan Jamsostek akan bisa dirasakan oleh para pekerja rentan.

Pada Selasa, 6 Mei 2025, Sherly Laos menandatangani nota kesepakatan dan PKS dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk melindungi para nelayan.

Langkah itu diunggah Sherly Laos melalui Instagram resminya.

"Hari ini kami menandatangani Nota Kesepakatan & PKS dengan BPJS Ketenagakerjaan sebagai langkah nyata menuju Universal Coverage Jamsostek di Maluku Utara.

Sebanyak 4.746 nelayan kini mulai terlindungi lewat program jaminan sosial ketenagakerjaan, sebagai bagian dari Negara hadir untuk memberikan perlindungan sosial.

Ini bukan sekadar kerja sama—ini komitmen untuk menghadirkan keadilan sosial bagi pekerja rentan di laut Maluku Utara." tulisnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila) 

 

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved