Pemprov Malut
Gubernur Maluku Utara Peduli Nasib Anak-anak Malut, Sherly Laos Bangun SD SMP SMA Sekolah Rakyat
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, begitu peduli dengan nasib anak-anak di wilayahnya.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, begitu peduli dengan nasib anak-anak di wilayahnya.
Sherly Laos berharap, semua anak Maluku Utara bisa merasakan bangku pendidikan.
Oleh karena itu, Sherly Laos melaksanakan amanat dari Presiden RI Prabowo Subianto, yakni dengan membangun Sekolah Rakyat.
Baca juga: Sherly Laos Gercep Bangun 3 Sekolah Rakyat, Gubernur Malut: Rencana Tampung 1.000 Siswa
Baca juga: Maluku Utara Kaya tapi Rakyatnya Miskin, Sherly Laos Prihatin: Saya Ditanya Orang-orang Pusat
Prabowo tidak ingin jika sampai ada anak yang tidak sekolah hanya karena tempat tinggal di daerah terpencil atau karena kondisi ekonomi keluarga.
Sherly Laos menggandeng Kemensos untuk mulai membangun Sekolah Rakyat.
Harapannya, Sekolah Rakyat itu nantinya bisa menampung sampai 1.000 anak pada tahun 2026.
"Sekolah Rakyat adalah wujud harapan itu—pendidikan gratis, dekat dengan rakyat, yang tak hanya mengajarkan ilmu, tapi juga menanamkan karakter, kemandirian, dan cinta tanah air.
Di Maluku Utara, kami bergerak cepat.
Bersama Balai @kemensosri, Pemprov Malut memulai langkah kecil namun bermakna: membuka tiga Sekolah Rakyat di lokasi berbeda untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan memanfaatkan bangunan belum terpakai yang tersedia.
Langkah awal ini bukan pengganti, tapi jembatan—menuju mimpi besar kami membangun satu kompleks Sekolah Rakyat yang bisa menampung 1.000 anak pada tahun 2026.
Kami tahu, membangun gedung butuh waktu. Tapi membangun harapan tidak boleh ditunda.
Karena setiap anak berhak atas masa depan. Dan masa depan itu, harus dimulai sekarang." tulis Sherly Laos.
Buku yang Dibanggakan Sherly Laos
Simak sinopsis buku yang dibanggakan oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda.
Buku itu mengisahkan tentang anak Maluku Utara bernama Enrique yang menjadi penjelajah dunia.
Buku itu berjudul Clavis Mundi: Legenda Enrique Maluku Pengeliling Dunia Pertama, karya dari politikus sekaligus penulis, Helmy Yahya.
Selain Helmy Yahya, dua penulis juga terlibat, yakni Utama Prastha dan Donna Widjajanto.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.