HMI Badko Maluku Utara Sesalkan Demo Warga Maba Halmahera Timur Dicap Premanisme

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE-- Kepala Bidang PTKP Badko HMI Maluku Utara, Supriadi R Hambali, angkat bicara terkait penanangkapan warga Maba yang protes PT Position di Halmahera Timur. 

Supriadi menilai, tindakan aparat tersebut berlebihan dan menyimpang dari semangat demokrasi dan perlindungan hak rakyat atas lingkungan hidup.

“Ini bukan aksi kriminal. Ini suara hati petani yang merasa ruang hidupnya dirampas,” kata Supriadi, Kamis (22/5).

Baca juga: Dewa United Digosipkan Pepet Bek Malut United Wahyu Prasetyo

Ia menyayangkan tudingan beberapa warga membawa alat tajam.

“Itu petani. Wajar kalau mereka bawa parang atau alat kerja. Tapi itu bukan untuk menyerang,” tegasnya.

Menurutnya, aksi protes tersebut berlangsung damai, tanpa serangan fisik. Namun label premanisme dianggap tidak tepat, bahkan berbahaya karena mengkriminalisasi hak masyarakat untuk menyuarakan ketidakadilan.

Supriadi juga meminta Bupati Halmahera Timur, Ubaid Yakub, segera mengevaluasi dan menghentikan aktivitas PT Position.

Ia menyebut, dalam beberapa tahun terakhir, konflik lahan adat dan perebutan hak ulayat makin sering muncul akibat aktivitas tambang yang merambah tanpa titik temu yang adil.

Baca juga: Sinergi Bupati Halsel dengan Kakanwil Kemenkum Malut Perkuat Pelayanan dan Pembinaan Hukum

“Kalau ruang hidup dirusak, itu bukan cuma soal lingkungan. Itu pelanggaran HAM,” tegas Supriadi.

Ia mendesak pemerintah daerah untuk tidak tutup mata.

“Ini soal keberlangsungan hidup masyarakat. Jangan sampai masalah ini meledak jadi konflik yang lebih luas,” pungkasnya. (*)