Meski Anggaran Berkurang, Gubernur Malut Sherly Laos Tetap Jalankan Program RTLH

TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI — Pemotongan anggaran sebesar Rp800 miliar dari pemerintah pusat tak menyurutkan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara untuk terus menghadirkan pembangunan yang menyentuh langsung masyarakat kecil.

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, menegaskan bahwa program renovasi dan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) justru akan dinaikkan dua kali lipat pada tahun 2026.

“Meski anggaran Pemprov Malut berkurang hingga Rp800 miliar, program renovasi rumah tetap menjadi prioritas utama. Tahun depan, kami siapkan anggaran untuk membangun atau merenovasi 1.500 rumah, naik dua kali lipat dari tahun ini,” tegas Sherly, Jumat (10/10/2025).

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Kurikulum Merdeka Halaman 123: Refleksi Hukum Waris

Pada tahun 2025, Pemprov Malut telah menyalurkan bantuan bahan dan upah untuk 700 unit rumah agar direnovasi atau dibangun ulang menjadi hunian yang lebih layak dan bermartabat.

Sherly mengungkapkan, dirinya turun langsung ke lapangan untuk memastikan proses pembangunan berjalan sesuai prosedur.

“Saya pastikan setiap bahan bangunan, upah, dan gambar kerja disepakati bersama. Tidak boleh ada rumah yang terbengkalai. Semua harus selesai tepat waktu dan tepat sasaran,” ujarnya.

Ia menambahkan, fokus pemerintah bukan sekadar membangun rumah, tetapi membangun kehidupan yang lebih manusiawi bagi masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh Maluku Utara.

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Dorolonda Oktober 2025, Lengkap Rute VOYAGE 17.2025 dan VOYAGE 18.2025

“Langkah ini mungkin kecil, tapi pasti. Dari rumah yang layak, mereka bisa hidup mandiri dan bermartabat,” tutur Gubernur.

Sherly juga menargetkan, hingga akhir masa pemerintahannya, Pemprov Malut dapat mewujudkan 50.000 rumah layak huni yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.

“Kami ingin memastikan setiap keluarga di Maluku Utara memiliki tempat tinggal yang aman, sehat, dan penuh harapan. Karena rumah bukan sekadar bangunan tapi fondasi kehidupan,” ucapnya. (*)