Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemkab Halmahera Selatan

Masuk Prioritas Hirilisasi Kelapa, Pempus Rencanakan Investasi Rp7,2 T di Halmahera Selatan

Bassam Kasuba mengklaim, dari 10 kabupaten/kota di Maluku Utara, Halmahera Selatan menjadi prioritas utama dalam pembangunan industri kelapa nasional

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
Istimewa
PENCANANGAN: Bupati Halmahera Selatan, Maluku Utara Bassam Kasuba (kanan kameja biru) ketika bersama sejumlah anggota KOPEK bertemu dengan Menteri Pertanian Arman Sulaiman, Minggu (25/5/2025) 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Halmahera Selatan, Maluku Utara masuk dalam skala prioritas hirilisasi sektor kelapa sebagai komuditas unggulan nasional.

Hal ini di bahas dalam pertemuan Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) di kediaman Menteri Pertanian, Arman Sulaiman, di Kalibata, Jakarta pada Minggu (25/5/2025).

Dalam pertemuan tersebut ada beberapa poin yang disepakati untuk mempercepat hilirisasi sektor kelapa sebagai komoditas unggulan nasional.

Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba yang ikut pertemuan itu menjelaskan, pemerintah pusat (Pempus) melalui Kementerian Pertanian berkomitmen mendorong percepatan hilirisasi di sektor pertanian, khususnya kelapa.

Baca juga: Muhammad Sinen: Yankes di Tidore Harus Utamakan Pertolongan Ketimbang Syarat Administrasi

Mengingat besarnya permintaan pasar dunia terhadap produk turunan kelapa.

PENCANANGAN: Bupati Halmahera Selatan, Maluku Utara Bassam Kasuba (kanan kameja biru) ketika bersama sejumlah anggota KOPEK bertemu dengan Menteri Pertanian Arman Sulaiman, Minggu (25/5/2025).
PENCANANGAN: Bupati Halmahera Selatan, Maluku Utara Bassam Kasuba (kanan kameja biru) ketika bersama sejumlah anggota KOPEK bertemu dengan Menteri Pertanian Arman Sulaiman, Minggu (25/5/2025). (Istimewa)

Melalui konsorsium BUMN, Pempus juga akan menginisiasi pembangunan industri pengolahan kelapa, guna meningkatkan nilai tambah dari komoditas tersebut.

"Tahun ini Pempus merencanakan alokasi investasi sebesar Rp 7,2 triliun untuk hilirisasi produk kelapa, terutama virgin coconut oil (VCO), skim milk kelapa, nata de coco dan arang aktif, "bebernya.

Bassam mengklaim, dari 10 kabupaten/kota di Maluku Utara, Halmahera Selatan menjadi prioritas utama dalam pembangunan industri kelapa nasional.

"Pempus akan fokus pada sektor hilir, sementara pemerintah daerah diharapkan menguatkan sektor hulu melalui peningkatan produktivitas komoditas kelapa, "ungkapnya.

Lebih lanjit, ia menyatakan bahwa Pemkab Halmahera Selatan menyambut baik arah kebijakan nasional.

Baca juga: Wali Kota Tidore Muhammad Sinen Hadiri Baksos Pemeriksaan Kehamilan dan KB Gratis oleh IBI Malut

Karena kebijakan Menteri Pertanian menjadikan kelapa sebagai komoditas unggulan untuk hilirisasi, sangat sejalan dengan visi daerah, yaitu pengembangan hilirisasi sektor Agromaritim.

"Semoga dalam waktu dekat, kita akan menyaksikan lahirnya investasi industri kelapa di Halmahera Selatan yang akan membawa dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat, "pungkas Bassam. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved