Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Pesan Sherly Laos soal Uang Komite Gratis, Gubernur Maluku Utara: Kalau Masih Diminta Segera Lapor

Begini pesan Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, soal penggratisan uang komite sekolah.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Dok: Adpim Setda Malut
PESAN SHERLY LAOS - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos. Ie menjelaskan soal pembentukan Kopdeskel, Jumat (30/5/2025). Begini pesan Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, soal penggratisan uang komite sekolah. 

TRIBUNTERNATE.COM - Begini pesan Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, soal penggratisan uang komite sekolah.

Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui BOSDA atau Bantuan Operasional Sekolah Daerah menggratiskan pungutan uang komite di sekolah-sekolah.

Sehingga, jika masih ada sekolah yang memungut, Sherly Laos meminta agar orangtua siswa segera melapor ke pemerintah.

Baca juga: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Minta Warga Lapor jika Masih Dimintai Uang Komite Sekolah

Baca juga: Gubernur Malut Sherly Laos Paparkan 5 Pilar Strategi Masa Depan Pasca Nikel di Forum Internasional

Sherly Laos berharap, dengan gratisnya uang komite, Pemprov Malut bisa menjalankan program pendidikan yang inklusif.

Tujuannya, agar semua anak Maluku Utara bisa mendapat akses pendidikan yang adil dan bebas hambatan biaya.

"Uang Komite di SMA/SMK/SLB Maluku Utara Kini Gratis!

Sejak April 2025, Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah menggratiskan uang Komite melalui skema BOSDA. Ini bagian dari komitmen kami menghadirkan pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan bebas hambatan biaya bagi semua anak-anak Maluku Utara.

Kami mengapresiasi penuh dukungan Ketua Komisi IV DPRD Malut dan seluruh jajaran yang terus berkolaborasi dan mengawal implementasi kebijakan ini di lapangan.

- Jika masih ada pungutan uang Komite yang dilakukan pihak sekolah, mohon segera dilaporkan!
Karena pendidikan adalah hak, bukan beban.

- Pemprov Maluku Utara — Hadir untuk Pendidikan yang Inklusif.
Langkah selanjutnya: kita tingkatkan bersama kualitas pendidikan di seluruh penjuru Maluku Utara." tulis Sherly Laos.

Curahan Hati Sherly Laos

Sherly Laos membuat pengakuan bahwa dirinya merasa marah dan dendam setelah kepergian suaminya, Benny Laos.

Benny Laos meninggal dunia tanpa disangka-sangka karena kecelakaan kapal pada 12 Oktober 2024 lalu.

Sherly Laos tentunya tidak langsung bisa menerima takdir menyedihkan yang menimpanya.

Namun, Sherly Laos mengungkapkan bahwa rasa dendam dan marah itu bisa hilang dalam waktu semalam.

Hal itu diungkapkan Sherly Laos dalam YouTube Merry Riana.

Dalam wawancara itu, Sherly Laos membeberkan caranya untuk bisa ikhlas menerima takdir yang tak terbayangkan pedihnya itu.

Sherly Laos mengaku, dirinya bisa ikhlas karena kekuatan doa.

"Berdoa, as simple as that, jadi waktu kejadian 12 Oktober saya bilang ke diri saya 'Saya enggak mau balik lagi ke Maluku Utara, saya mau menjual semua aset saya yang ada di Maluku Utara, saya mau pulang untuk ketiga anak saya'."

"Bahkan waktu telepon saya bilang 'Don't worry, mommy will go home soon, and then mommy enggak pergi ke mana-mana lagi'."

"Tapi kemudian malamnya saya mengobrol dengan beberapa orang di telepon 'Why it happened to me, kenapa terjadi ke saya, kenapa terjadi ke suami saya? Dia melakukan hal yang baik dalam hidup dia, bahkan dia lebih baik dari saya'."

"And then malamnya sebelum saya tidur saya berdoa 'Tuhan, berikan saya hikmah untuk saya mengerti atau menerima ini'."

"Kemudian besok paginya ketika saya bangun, rasa marah dan dendam itu surprisingly hilang begitu saja," bebernya.

Perubahan Hidup Sherly Laos

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, mengungkapkan perubahan besar yang terjadi dalam hidupnya.

Hidup Sherly Laos langsung berubah 180 derajat setelah ditinggalkan sang suami, Benny Laos, yang meninggal dunia dalam kecelakaan kapal pada Oktober 2024 lalu.

Hanya dalam waktu beberapa bulan, hidup Sherly Laos berubah total.

Dari yang awalnya menjadi ibu dari tiga orang anak yang hanya mendampingi suami sebagai kepala daerah, kini dirinya yang menjadi kepala daerah.

Hal ini disampaikan Sherly Laos dalam podcast Merry Riana.

"Perbedaannya tadinya saya hidup untuk ketiga anak saya, di ruang private, mendampingi suami. Tapi kemudian sekarang saya ada di ruang publik, sebagai gubernur."

"Anaknya sekarang ada 1,3 juta dan kehidupan (berubah), karena sebagai public figure jadi kegiatan saya yang berhubungan dengan pekerjaan menjadi konsumsi publik juga."

"Tetapi yang masih sama, saya tetap seorang ibu dan saya tetap punya tiga anak yang harus saya jaga, besarkan," jelasnya via YouTube Merry Riana.

Cek Bantuan Internet

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, mengecek kondisi bantuan internet di sembilan sekolah dan pusksesmas di wilayahnya.

Sembilan instansi terpilih menjadi proyek percontohan percobaan sambungan internet.

Ini adalah salah satu program Pemerintah Provinsi Maluku Utara demi pemerataan sambungan internet di seluruh wilayahnya.

Bagi Sherly Laos, koneksi internat di era sekarang sudah menjadi kebutuhan dasar dan bukan lagi brang mewah.

Dalam sambungan Zoom, Sherly Laos menghubungi perwakilan dari masing-masing institusi. 

Di antaranya adalah SMA Negeri 8 Halmahera Tengah, SMA Negeri 8 Halmahera Barat, SMA Negeri 12 Halmahera Utara, SMA Negeri Motrotai, SMA dan Negeri 7 Halmahera Timur.

Kemudian Puskesmas Madapolo Obi, Puskesmas Fala Bisahaya Sula, dan Puskesmas Samuya Taliabu Timur.

"Senang karena ada Wi-Fi?" tanya Sherly Laos kepada perwakilan SMA Negeri 7 Wayaml, Maba Tengah, Haltim.

"Senang, bahagia. Terima kasih banyak," jawabnya yang sontak membuat Sherly Laos tersenyum sumringah.

"Selamat pagi .. Hari ini kami melakukan pengecekan kestabilan dan efektivitas jaringan WiFi pada 9 pilot project di 9 kabupaten/kota se-Maluku Utara.

Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Telkomsat atas dukungan dan respons cepat dalam menghadirkan konektivitas hingga ke daerah terpencil.

WiFi bukan lagi sekadar pelengkap, tapi sudah menjadi kebutuhan dasar dalam digitalisasi pendidikan, khususnya untuk mendukung proses belajar-mengajar di jenjang SMA dan SMK.

Karena koneksi hari ini, adalah jembatan untuk masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing." tulis Sherly Laos.

Wujudkan Mimpi Anak Maluku Utara

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, mewujudkan mimpi Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait pendidikan.

Sherly Laos teringat bahwa Prabowo Subianto punya harapan untuk meratakan pendidikan di seluruh Indonesia.

Prabowo Subianto ingin semua anak Indonesia bisa merasakan bangku pendidikan.

Maka dari itu, Sherly Laos mewujudkannya dengan membangun Sekolah Rakyat.

Sherly Laos menggandeng Kemensos untuk mulai membangun Sekolah Rakyat.

Harapannya, Sekolah Rakyat itu nantinya bisa menampung sampai 1.000 anak pada tahun 2026.

"Sekolah Rakyat adalah wujud harapan itu—pendidikan gratis, dekat dengan rakyat, yang tak hanya mengajarkan ilmu, tapi juga menanamkan karakter, kemandirian, dan cinta tanah air.

Di Maluku Utara, kami bergerak cepat.
Bersama Balai @kemensosri, Pemprov Malut memulai langkah kecil namun bermakna: membuka tiga Sekolah Rakyat di lokasi berbeda untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan memanfaatkan bangunan belum terpakai yang tersedia.

Langkah awal ini bukan pengganti, tapi jembatan—menuju mimpi besar kami membangun satu kompleks Sekolah Rakyat yang bisa menampung 1.000 anak pada tahun 2026.

Kami tahu, membangun gedung butuh waktu. Tapi membangun harapan tidak boleh ditunda.
Karena setiap anak berhak atas masa depan. Dan masa depan itu, harus dimulai sekarang." tulis Sherly Laos.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila) 

 

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved