Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Nyawa Warga Jadi Taruhan, Alasan Sherly Laos Ngotot Majukan Fasilitas Kesehatan Maluku Utara

Sherly Laos ingin Maluku Utara segera mencapai standar Universal Health Coverage atau UHC prioritas.

|
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Tribunternate.com/M Julfikram Suhadi
SHERLY KEJAR UHC - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos didampingi Direksi BPJS Kesehatan, Ir. David Bangun dan Deputi Direksi Wilayah X BPJS Kesehatan, Sofyeni, Selasa (17/6/2025). Sherly Laos ingin Maluku Utara segera mencapai standar Universal Health Coverage atau UHC prioritas. 

"Hari ini saya menyambut langsung Bapak Jaksa Agung RI, ST. Burhanuddin, bersama Ibu Ketua Umum IAD dan rombongan di Bandara Sultan Baabullah Ternate.

Dengan tabuhan tifa dan tarian Soya-soya, kami hadirkan penghormatan khas Maluku Kie Raha—bukan hanya sebagai seremoni, tapi simbol semangat kebersamaan.

Dalam perbincangan kami, saya kembali menegaskan komitmen: Pemprov Maluku Utara ingin memastikan setiap rupiah APBD digunakan secara transparan, akuntabel, dan memberi manfaat nyata untuk rakyat.

Kami percaya, pencegahan korupsi bukan dimulai saat masalah muncul, tapi sejak awal: lewat sinergi, legal opinion yang tepat, dan keberanian untuk bekerja sesuai aturan.

Kehadiran Pak Jaksa Agung jadi energi baru bagi kami di daerah untuk terus membangun dengan integritas." tulisnya.

Maluku Utara Tiru Kepulauan Riau

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, berharap wilayahnya bisa meniru langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Pemprov Kepri memberdayakan ibu-ibu setempat untuk melestarikan budaya sekaligus membangkitkan ekonomi.

Yakni melalui salah satu program dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepri.

Para ibu dipekerjakan untuk membuat kerajinan berupa kain tenun.

Baru-baru ini, Sherly Laos didampingi oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, untuk mendatangi tempat kerajinan kain tenun.

Di sana, Sherly Laos diajari cara memintal benang yang nantinya dijadikan kain tenun.

"Jadi ada yang memintal benang, kemudian ada yang menenun kainnya, mau disiapin dari Pemprov Kepri," ujar Sherly Laos sambil memintal benang berwarna biru laut.

Sherly Laos tampak takjub dengan fasilitas yang disiapkan oleh Pemprov Kepri.

"Ber-AC ya bu ya, senang di sini?" tanya Sherly Laos diiyakan oleh ibu-ibu setempat.

Sherly Laos menyebut, kain itu nantinya bisa dijual seharga Rp1 juta-2 juta per potong.

Melalui caption unggahannya, Sherly Laos berharap Pemprov Malut bisa segera melakukan hal serupa untuk memberdayakan warga secara budaya dan ekonomi.

"Main ke Kepri, bawa pulang banyak insight!
Keren sih… Pemprov Kepri bener-bener support system buat ibu-ibu penenun.

Nggak cuma sediain tempat…
Tapi juga ajarin cara produksi, bantu jualin, sampai tembus pasar!

Budaya jalan ✓
Ibu-ibu punya kerjaan ✓
Ekonomi lokal naik ✓

Semoga bisa kita adopsi di Maluku Utara
Biar wastra kita juga makin naik kelas," tulisnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila) 

 

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved