Sherly Titip 4 Pesan Penting dalam Pelantikan Pengurus Kwarda Pramuka Maluku Utara

TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI– Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, menghadiri dan membuka pelantikan Pengurus Majelis Pembimbing Daerah (MABIDA) Kwartir Daerah (Kwarda), serta Lembaga Pemeriksa Keuangan (LPK) Kwarda Gerakan Pramuka Maluku Utara masa bakti 2024–2029.

Acara ini berlangsung khidmat di Lantai 2 Bella Hotel Ternate, Rabu (25/6/2025).

Pelantikan pengurus MABIDA dipimpin Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso, sedangkan pengurus LPK dilantik oleh Sherly Laos selaku Ketua Kwarda Pramuka Maluku Utara.

Baca juga: Bappeda Maluku Utara Fasilitasi RKPD Perubahan 2025 Pemda Morotai

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kwarda Tahun 2025.

Dalam sambutannya, Sherly Laos menekankan pentingnya peran Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda di tengah tantangan zaman.

“Hari ini bukan sekadar pelantikan. Ini adalah pernyataan komitmen kita bahwa Pramuka hadir menjawab tantangan generasi muda yang perilakunya makin jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila,” tegasnya.

Ia membagikan pengalaman pribadinya saat berdiskusi dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) tentang minimnya ketertarikan anak muda terhadap tokoh-tokoh nasional dan budaya lokal, yang kini tergeser oleh budaya pop asing.

“Ketika ditanya siapa idola mereka, jawabannya lebih banyak nama dari Korea dan Jepang. Lagu kebangsaan atau cerita rakyat mulai dilupakan. Inilah peran penting Pramuka untuk menanamkan kembali kecintaan pada bangsa,” ujarnya.

Dalam momentum pelantikan dan Rakerda ini, Sherly Laos menitipkan empat pesan strategis kepada seluruh jajaran Pramuka Maluku Utara yakni, perkuat pembinaan dari tingkat Gugus Depan hingga Kwarda dengan program yang nyata, terukur, dan berdampak langsung pada peserta didik.

Dorong pelatihan skill dan semangat wirausaha agar generasi muda siap bersaing, tidak hanya bermimpi tapi mampu memberi kontribusi nyata di masyarakat.

Kemudian nilai-nilai Pramuka harus menjadi bagian dari sektor strategis seperti pendidikan, lingkungan hidup, dan sosial, serta Pramuka harus menjadi gerakan hidup, bukan sekadar simbol.

Semua elemen pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus turut aktif mendukung.

Sherly mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah menyiapkan anggaran khusus untuk Pramuka tahun 2025, bahkan didukung penuh oleh Ketua DPRD Provinsi agar anggaran lima tahun ke depan tetap terjamin.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov telah menyiapkan lahan seluas 100 hektar untuk pembangunan Bumi Perkemahan Pramuka dan Kampung Pramuka, sebagai dukungan terhadap infrastruktur kegiatan Pramuka di daerah.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan TP PKK Tidore Gelar Penanaman Sayur dan Jagung

“Pramuka bukan hanya tentang berkemah, tapi soal mencetak manusia yang unggul, disiplin, bertanggung jawab, dan berdampak positif di masyarakat,” pungkas Sherly.

Ia juga mengumumkan bahwa Pramuka akan dilibatkan dalam peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli, di mana seluruh siswa akan diliburkan dari pembelajaran formal dan diajak bermain permainan tradisional khas Indonesia, sebagai bentuk pendidikan karakter yang menyenangkan.

Acara ini turut dihadiri Wakil Gubernur Sarbin Sehe, Sekda Provinsi Malut Samsuddin Abdul Kadir, Waka Kwarnas Sri Puryono, Ketua DPRD dan unsur Forkopimda, Bupati Halmahera Barat beserta istri, serta pimpinan OPD yang juga merupakan bagian dari pengurus MABIDA Pramuka Maluku Utara. (*)