Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemkot Ternate

Rp 200 Miliar untuk Pengendalian Banjir di Ternate 

"Tujuannya agar penanganan dilakukan secara menyeluruh dan menyentuh akar masalah, "kata Plh Kepala BWS Maluku Utara Irnanda Kristandi

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
Istimewa
BENCANA: Tampak Gubernur Maluku Utara Sherly Laos mendatangi lokasi banjir di Kota Ternate baru-baru ini 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE – Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara memastikan bahwa pengendalian banjir di Kota Ternate ke depan akan dilakukan secara sistematis dan berbasis kawasan.

Hal ini ditegaskan Plh Kepala BWS Maluku Utara Irnanda Kristandi, usai melakukan asesmen terhadap dampak banjir di sejumlah titik di wilayah Ternate belum lama ini.

"Selama ini kita cenderung fokus menangani banjir berdasarkan wilayah sungai, namun ke depan pendekatannya akan diubah menjadi berbasis kawasan."

"Tujuannya agar penanganan dilakukan secara menyeluruh dan menyentuh akar masalah, "ujar Irnanda kepada Tribunternate.com Kamis (26/6/2025) kemarin.

Baca juga: Penyebab Pemprov Maluku Utara Hanya Dapat WDP dari BPK

Irnanda mengungkapkan bahwa program ini telah dimasukkan dalam rencana strategis nasional, dengan target pelaksanaan bertahap selama tiga hingga empat tahun ke depan.

BENCANA: Tampak Gubernur Maluku Utara Sherly Laos mendatangi lokasi banjir di Kota Ternate baru-baru ini
BENCANA: Tampak Gubernur Maluku Utara Sherly Laos mendatangi lokasi banjir di Kota Ternate baru-baru ini (Istimewa)

Tak hanya itu, usulan pengendalian banjir telah disampaikan langsung oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, kepada Menteri PUPR.

"Untuk Kota Ternate saja, kita sudah ajukan anggaran sebesar Rp200 miliar, "jelas Irnanda.

Untuk langkah awal, BWS akan menyiapkan anggaran darurat guna penanganan jangka pendek.

Pelaksanaan program dimulai minggu depan, dengan agenda penetapan tim teknis, pembagian peran, dan target penyelesaian.

"Kegiatan jangka pendek ini akan dijalankan segera, berdasarkan hasil penilaian teknis yang telah dilakukan, "tambahnya.

Secara geospasial, wilayah Kota Ternate dibagi dalam dua zona utama yakni zona utara dan selatan dengan total 21 aliran sungai.

Baca juga: Pesan Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Usai Tinjau Lokasi Banjir di Ternate

Zona utara mencakup 10 sungai, sementara zona selatan mencakup 11 sungai, termasuk wilayah rawan banjir seperti Kelurahan Ngade dan Sasa.

Irnanda menekankan pentingnya sinergi semua pihak baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota maupun UPT Kementerian PUPR dalam menyukseskan program ini.

"Alhamdulillah, komunikasi dan koordinasi selama ini berjalan baik. Harapan kami, program ini tidak hanya selesai di atas kertas, tapi bisa benar-benar memberikan dampak langsung bagi masyarakat di Kota Ternate dan Maluku Utara secara keseluruhan, "tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved