Pemprov Malut
Tutup LKS Tingkat Provinsi 2025, Kadisdikbud Maluku Utara: Minimnya Ruang Kreativitas di Sekolah
"Jangan fokus ke nilai akhir. Fokuslah pada proses. Jika proses berjalan normal dan terstandar, hasilnya akan mengikuti, "tegas Abubakar Abdullah
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara Abubakar Abdullah menyoroti pentingnya memberikan ruang bagi kreativitas siswa, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Hal itu disampaikan Abubakar dalam sambutannya saat menutup Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat provinsi 2025 di Ballroom Hotel Bela Ternate, Sabtu (12/7/2025) malam.
Menurutnya, meskipun tren arah pembangunan pendidikan saat ini mulai menunjukkan kemajuan yang positif.
Namun pertanyaannya, apakah tren itu betul-betul berdampak terhadap kualitas pendidikan khususnya pendidikan bersifat kreatif?
Baca juga: Kadisdikbud Maluku Utara Tegaskan Kepala SMK Wajib Libatkan Siswa ke LKS: Ajang Pengembangan Potensi
"Jika tidak terasa dampaknya, jangan-jangan karena kreativitas itu sendiri belum diberi ruang cukup di sekolah."

"Bisa jadi karena sekolah tidak memberi ruang eksplorasi, pendidikan kita justru kehilangan sentuhan kemanusiaannya, "ujarnya.
Abubakar Abdullah menyebut, hal itu sebagai tantangan besar dunia pendidikan saat ini.
Karenanya dalam waktu dekat, tepatnya Agustus 2025, seluruh satuan pendidikan akan memasuki fase yang disebut Asesmen Kesenangan.
"Ini bukan sekadar soal hiburan atau kesenangan dalam arti sempit, "tegas Abubakar Abdullah.
"Ini adalah penilaian terhadap kenyamanan, kebermaknaan dan kesenangan belajar siswa di lingkungan sekolah, "jelasnya.
Olehnya itu ia meminta seluruh kepala sekolah untuk serius menyikapi asesmen ini.
Karena proses pendidikan yang baik dimulai dari kondisi belajar yang nyaman dan manusiawi.
"Jangan fokus ke nilai akhir. Fokuslah pada proses. Jika proses berjalan normal dan terstandar, hasilnya akan mengikuti, "tambahnya.
ia juga menekankan bahwa kreativitas siswa dan reputasi sekolah adalah dua hal yang saling berkaitan.
Pendidikan tidak bisa lagi hanya diukur dari kebijakan, atau program simbolik, tetapi dari implementasi yang berpihak pada praktik pendidikan nyata dan bermutu.
Baca juga: Kadisdikbud Maluku Utara Tegaskan Kepala SMK Wajib Libatkan Siswa ke LKS: Ajang Pengembangan Potensi
Bappeda Maluku Utara Hadiri Rakor Evaluasi Program Nasional, Bahas Stunting hingga Kemiskinan |
![]() |
---|
Wagub Malut Sarbin Sehe Turun Langsung Pungut Sampah di Sofifi Peringati World Cleanup Day 2025 |
![]() |
---|
Pokja BPBJ Maluku Utara Gelar Pembuktian Kualifikasi Tender Proyek Pagar Masjid Guraping |
![]() |
---|
Pemprov Maluku Utara Tekankan Penguatan Transparansi dan Akuntabilitas Pengadaan Barang/Jasa |
![]() |
---|
Asisten I Maluku Utara Tekankan Pemenuhan Dokumen MCP KPK di PTSP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.