Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Sherly Laos Rapat Bareng Menteri KKP, Perjuangkan Masa Depan Nelayan Malut

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, sempat rapat bersama jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@s_tjo
SHERLY PERJUANGKAN NELAYAN - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, rapat bersama jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan, 15 Juli 2025. Gambar tangkap layar dari Instagram.com/@s_tjo 

TRIBUNTERNATE.COM - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, sempat rapat bersama jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dalam rapat itu turut bergabung juga para gubernur serta Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

Rapat tersebut digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin 15 Juli 2025.

Baca juga: 3 Hal yang Dipelajari Sherly Laos dari Studi Banding di Bali, Bakal Terapkan di Malut

Baca juga: Sherly Laos Bantah Dirinya Cari-cari Kesalahan soal Transparansi: Niatnya Mau Benahi

Sherly Laos tidak hanya memiliki misi soal teknis kelautan, namun juga memperjuangkan nasib para nelayan.

Karena itulah Sherly Laos sangat ingin meningkatkan nilai ekonomi dari laut Maluku Utara.

Hal ini diungkapkan Sherly Laos dalam unggahan Instagram terbarunya.

"Hari ini, di KKP Kami para Gubernur bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Bapak Sakti Wahyu Trenggono serta jajarannya duduk bersama untuk satu tujuan besar:
Menata ruang laut Indonesia agar jadi tulang punggung ekonomi biru.

Maluku Utara hadir dengan semangat yang sama—bagaimana tata kelola laut bukan hanya soal izin dan peta, tapi soal masa depan nelayan, keberlanjutan ekosistem, dan potensi besar seperti monetisasi karbon dari kawasan konservasi. 

Bayangkan: laut yang sehat, zona konservasi yang terjaga, tapi sekaligus bisa menghasilkan nilai ekonomi—bukan hanya dari ikan, tapi dari oksigen yang kita sumbang ke dunia." tulis sang gubernur.

Sherly Laos Studi Banding di Bali

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, sempat mengunjungi Bali pada Sabtu, 12 Juli 2025.

Sherly Laos melakukan studi banding di berbagai bidang.

Di antaranya adalah bidang olahraga dan juga administrasi pemerintahan.

Ada tiga hal yang ingin dipelajari Sherly Laos terkait dengan pemerintahan.

Mengingat Bali memiliki tingkat Monitoring Center for Prevention tertinggi.

Sehingga penggunaan anggaran pun lebih transparan dan dampak ke masyarakat lebih terasa.

“Transparansi itu dimulai dari mana? Dari keberanian melihat ke belakang, dan keputusan untuk membenahi ke depan.”

Makanya, proyek-proyek lama di Maluku Utara yang belum selesai, kami pelajari satu satu dan sesuai arahan dari KPK RI sbb
- Diperiksa BPKP - Kalau aman: lanjut pembangunan.
- Kalau ada masalah: kita dorong ke proses hukum.

Ini bukan soal cari kesalahan. Tapi soal berani benahi — demi APBD yang transparan, tepat guna, dan berdampak langsung ke masyarakat.

Dalam pertemuan bersama KPK RI, juga tergambar jelas bahwa penguatan sistem pengadaan dan ASN adalah dua hal penting yang masih perlu kita benahi. Karena MCP (Monitoring Center for Prevention) bukan soal angka, tapi soal refleksi dari sistem yang sehat dan bisa dipercaya publik.

Itulah mengapa kami lanjutkan perjalanan ini dengan studi banding ke Provinsi Bali — saat ini tercatat sebagai provinsi dengan skor MCP tertinggi di Indonesia.

Kami ingin belajar:
- Bagaimana mereka merapikan proses lelang dan pengadaan,
- Bagaimana mereka menata SDM dengan integritas,
- Dan bagaimana semua itu berdampak langsung pada pelayanan publik yang cepat, bersih, dan terasa manfaatnya.

Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KPK RI atas komitmennya mendampingi Maluku Utara untuk “naik kelas” — bukan hanya dalam administrasi, tapi juga dalam membangun budaya pemerintahan yang transparan dan berintegritas.

Karena di akhir hari, tugas kita semua adalah memastikan:
Setiap rupiah dari APBD, benar-benar kembali dalam bentuk manfaat yang bisa dirasakan oleh rakyat." tulis Sherly Laos dalam unggahan Instagram terbarunya.

Sherly Laos Salut dengan Malut United

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, salut dengan manajemen Malut United.

Malut United belum memiliki fasilitas latihan yang memadai namun sudah menunjukkan pencapaian yang tidak main-main.

Dipromosikannya Malut United ke Liga 1 juga turut disorot oleh Sherly Laos.

Hal tersebut diungkapkan saat Sherly Laos diundang oleh pemilik Bali United, Pieter Tanuri, ke kamp pelatihannya.

Melihat training centre milik Bali United, Sherly Laos jadi sangat terinspirasi.

"Saya datang bukan untuk membandingkan, tapi membayangkan, bagaimana kalau sebagian dari ini kita bangun di Maluku Utara, kita punya Stadion Gelora Kie Raha, rumah Maluku Utara United, tahun lalu mereka promosi ke Liga 1 dan tahun ini langsung finis peringkat tiga nasional."

"Padahal belum punya training ground sendiri, belum ada pusat recovery, akademinya sempat tertunda karena erupsi gunung, tapi dengan keterbatasan itu semangat tumbuh."

"Tahun ini, Malut United mulai bangun akademi bola untuk anak-anak timur, dan kita Pemprov sedang siapkan masterplan training centre di Sofifi," bebernya.

Majukan Malut United

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, banjir pujian gara-gara aksinya untuk Malut United.

Sherly Laos studi banding ke markas Bali United demi memajukan Malut United.

Sherly Laos pergi ke Pulau Dewata pada Sabtu (12/7/2025).

Di sana, Sherly Laos disambut oleh pemilik Bali United, Pieter Tanuri dan jajaran manajemen klub.

Sang gubernur juga disambut oleh para pemain pimpinan Johnny Jansen.

"@baliunited.trainingcenter hari Sabtu (12/7) siang ini mendapat kunjungan dari Gubernur Maluku Utara @s_tjo dalam rangka studi banding pusat pelatihan dari Bali United.

Tampak mendampingi owner Bapak Pieter Tanuri dan jajaran manajemen Bali United.

Tak cuma itu, barisan kepelatihan yang dipimpin oleh Johnny Jansen dan juga pemain Bali United tampak hadir.

Info akurat @malutunitedfc bakal punya Training Center ya?" tulis akun @baliunitedfc.

Kunjungan Sherly Laos ke Bali langsung menuai pujian dari warganet.

@suna**: Hebat. Walaupun Cewek. Gubernur Malut tp sepertinya punya Visi besar untuk membangun sepakbola di Malut..

@futs**: Malut dan Maluku bangga punya ibu

@glg_**: Nahh bagus ini soalnya tulehu juga asli malut, banyak bibit2 disana harus dididik di academy agar bisa lebih matang lagi bisa abroad lagi perjuangan tetep masih panjang

@aji_**: Memang keren bu sherly

Hak Warga Belum Terpenuhi

 Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, mengeluhkan bahwa kebutuhan dasar warganya banyak yang belum terpenuhi.

Pemikiran ini muncul ketika Sherly Laos mengunjungi sejumlah rumah tidak layak huni atau RTLH di wilayahnya di Halmahera Selatan.

Ada rumah yang sanitasinya, untuk kamar mandi dan WC, sangat tidak layak. 

Sherly Laos bertekad, kisah-kisah menyedihkan dari warganya tidak hanya untuk diviralkan lalu tidak dipedulikan.

Sang gubernur ingin langsung bertindak untuk membantu para warganya.

"Hari itu kunjungan melihat penerima renovasi RTLH. Lantainya masih tanah, dindingnya papan tua. Dan yang paling membuat hati saya tercekat—tidak ada kamar mandi, apalagi WC.

Saya sempat terdiam beberapa detik. “Kalau buang air di mana, Bu?” tanya saya perlahan. Ibu rumah tangga itu, dengan senyum segan, menjawab, “Di kali belakang, Ibu. Saya pun ke belakang dan melihat sebuah ruang yang jauh dari kata layak utk sebuah kamar mandi.”

Saya genggam tangan beliau. Bukan rasa kasihan, tapi rasa bersalah sebagai pemimpin yang masih belum bisa menjangkau semua dengan cepat.

Ini bukan tentang WC. Ini tentang martabat. Tentang hak dasar yang belum terpenuhi. Dan tentang fakta bahwa sanitasi yang layak masih menjadi kemewahan bagi sebagian warga kita.

Saya tidak ingin ini hanya jadi cerita sedih yang viral lalu hilang. Saya minta tim teknis segera data ulang rumah-rumah yang belum punya akses sanitasi layak. Kita tidak bisa bangun peradaban kalau toilet saja masih mimpi.

Bagi sebagian orang, punya kamar mandi mungkin hal biasa. Tapi bagi sebagian lainnya, itu adalah harapan yang belum terwujud.

Pemerintah tak bisa kerja sendiri. Saya percaya, ketika kita semua ikut merasa—maka kita akan ikut bergerak." tulis Sherly Laos.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila) 

 

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved