Sebut saja "Di Atas Kapal Kertas”, “Ke Entar Berantah", "Kau Keluhkan", hingga "Rindu" yang merupakan musikalisasi puisi Subagio Sastrowardoyo.
Pada April 2013, Ananda dan Rara menelurkan album perdana mereka yang diberi judul Berjalan Lebih Jauh.
Namun, setelah empat tahun mewarnai belantika musik Tanah Air, Banda Neira memutuskan bubar.
2. Eks wartawan Tempo
Sebelum berkarier sebagai musisi lewat Banda Neira, Ananda Badudu pernah bekerja di Tempo.
Ia menjadi wartawan Tempo sejak 2011. Alumnus jurusan Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan angkatan 2006 ini sempat mengambil cuti untuk menyelesaikan album kedua Banda Neira.
Setelah kembali meneruskan profesinya sebagai jurnalis untuk beberapa waktu, pada Juni 2016, Ananda mengundurkan diri dari Tempo.
3. Cucu ahli bahasa
Ananda Badudu yang lahir pada 26 Desember 1987 silam ternyata merupakan cucu dari ahli bahasa Jusuf Sjarif Badudu atau JS Badudu.
Dilansir dari Wikipedia, JS Badudu dikenal sejak menjadi pembawa acara Pembinaan Bahasa Indonesia yang ditayangkan di TVRI pada 1977-1979 dan dilanjutkan pada 1985-1986.
Dalam acara tersebut JS Badudu pernah melontarkan kritik terhadap keberbahasaan Presiden Republik Indonesia Soeharto ketika itu.
Ia juga dikenal sebagai penulis buku-buku yang berisi tuntunan tentang penggunaan bahasa Indonesia untuk pelajar, mahasiswa, dan umum.
4. Pernah jadi penulis VICE
Terkini, Ananda Badudu diketahui pernah menjadi penulis di VICE Indonesia.
Dari akun Twitter VICE Indonesia, diketahui bahwa Ananda bekerja di sana selama kurang lebih satu tahun.