Ia menenggarai ular berasal dari tebing yang berada tak jauh dari rumah korban.
Namun sebut Hasbim, kasus warga yang digigit ular baru kali pertama terjadi di daerah tersebut.
“Di balik tebing itu kan banyak pohon bambu, dugaan kita ular berasal dari sana,” katanya.
2. Anak Pertama Jadi Tulang Punggung Keluarga
Kini, keempat anak korban ditampung di salah satu kerabat korban, Oni (65) sembari menunggu rumah korban diperbaiki oleh warga dari biaya hasil donasi.
“Tapi saya tidak akan ijinkan mereka kembali lagi ke sana. Anak-anak ini sekarang tinggal di sini saja, apalagi masih ada yang balita,” ucap Oni.
Sementara itu Putra Nuryani, Heri Misbahudin (17), kini harus menjadi tulang punggung sekaligus kepala keluarga bagi ketiga adiknya Riki (8), Rani (5) dan Ramdan pasca ditinggal pergi kedua orangtuanya.
Memandikan, memberikan makan serta mengantar adiknya ke sekolah kini menjadi kegiatannya sehari-hari sebelum ia pergi untuk kerja serabutan.
“Riki kan baru kelas 2 SD dan Rani baru masuk TK. Setelah mengantar sekolah saya asuh si bungsu, kalau saya mau kerja, adik dititip dulu ke tetangga,” ujar Heri, dikutip dari Kompas.com.
Heri mengaku sejak ayahnya meninggal dunia, ia memutuskan berhenti sekolah. Kala itu dia masih duduk di bangku kelas 2 SMP.
Alasannya, ia tak ingin menjadi beban keluarga, apalagi ibunya tidak bekerja.
Saat ini, Heri bersama ketiga adiknya telah diungsikan ke rumah seorang kerabat yang tak jauh dari lokasi rumah mereka.
3. Bupati Cianjur Jamin Masa Depan Anak Korban
Plt Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman mengunjungi rumah Maksum (45) dan Nuryani (38), pasangan suami istri yang tewas diduga akibat digigit ular di Pasir Kampung, RT 002/004, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jumat (18/10/2019), Jumat (18/10/2019).
Herman menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas apa yang telah menimpa pasutri tersebut.