Sultan Qaboos Wafat, Mantan Menteri Kebudayaan Iran Ditunjuk Jadi Penguasa Baru Oman

Editor: Sansul Sardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto yang dirilis istana Kerajaan Oman pda 26 Oktober 2018 ini memperlihatkan Sultan Qaboos bertemu dengan PM Israel Benyamin Netanyahu di ibu kota Muscat.

TRIBUNTERNATE.COM - Sultan Oman Qaboos bin Said Al Said meninggal pada usia 79 tahun, demikian laporan dari media pemerintah.

Raja Oman Sultan Qaboos bin Said Al Said  wafat pada Sabtu (11/1)

Beberapa jam setelah Sultan Qaboos mangkat, Oman menunjuk Haitham bin Tariq Al Said sebagai penguasa baru Oman.

Al Jazeera melaporkan, Haitham merupakan sepupu Qaboos yang juga mantan Menteri Kebudayaan Iran.

Haitham dilantik di hadapan dewan keluarga yang berkuasa pada Sabtu pagi, hanya beberapa jam setelah pengumuman kematian Sultan Qaboos.

Televisi pemerintah Oman melaporkan pihak berwenang telah membuka surat wasiat Sultan Qaboos yang menyebutkan penggantinya, tanpa menjelaskan lebih lanjut, sebelum mengumumkan Haitham sebagai penguasa baru.

Jumlah Kapal Ikan Asing Makin Bertambah Pasca Kunjungan Jokowi di Natuna

Viral Kondektur Ganteng Kereta Api Bandara Solo Disebut Mirip Sandiaga Uno hingga Siwon Super Junior

"Haitham bin Tariq dilantik sebagai sultan baru negara itu ... setelah pertemuan keluarga yang memutuskan untuk menunjuk orang yang dipilih oleh sultan," demikian pernyataan pemerintah Oman.

Dalam pidato pertamanya, Sultan Haitham berjanji untuk mempertahankan kebijakan luar negeri negara Teluk itu.

Ia menyebut, kebijakan luar negeri Oman dibangun di atas koeksistensi damai dan menjaga hubungan persahabatan dengan semua bangsa.

"Kami akan terus mengikuti jalan yang sama dengan almarhum sultan, merangkul kebijakan luar negeri berdasarkan pada hidup berdampingan secara damai di antara orang-orang dan negara-negara tanpa campur tangan dalam urusan domestik negara-negara lain," katanya dalam pidato yang disiarkan di televisi negara.

"Kami akan terus seperti biasa ... berkontribusi dan menyerukan solusi damai dan bersahabat untuk semua perselisihan," ia menambahkan sembari memberikan penghormatan kepada almarhum Sultan Qaboos.

Sultan Haitham bin Tariq juga menyerukan upaya untuk mengembangkan negara penghasil minyak ini dan berjanji untuk terus bekerja untuk meningkatkan "standar hidup" rakyat Oman.

Sultan merupakan pengambil keputusan terpenting Oman, dan juga memegang posisi perdana menteri, komandan tertinggi angkatan bersenjata, menteri pertahanan, keuangan dan urusan luar negeri.

Konstitusi Oman menetapkan bahwa seorang pengganti harus ditunjuk oleh keluarga kerajaan dalam waktu tiga hari sejak tahta kosong.

Sultan Qaboos merupakan salah satu penguasa terlama di Timur Tengah yang menjaga netralitas negara di kawasan tersebut.

Tak Kuat Tahan Emosi, Suami Bunuh sang Istri yang Bersetubuh dengan Pria Lain di Sampingnya

Jadwal Film Bioskop XXI Ternate Minggu (12/1/2020), Film Underwater dan Rasuk 2 Masih Tayang

Ia wafat karena sakit selama beberapa waktu dan diyakini menderita kanker usus besar.

Sultan Qaboos 79 tahun memerintah Oman sejak menggulingkan ayahnya dalam kudeta tak berdarah pada tahun 1970.

Dia tidak memiliki anak dan belum pernah secara terbuka menunjuk seorang penerus untuk memerintah Oman yang berpopulasi 4,5 juta penduduk.

Pengamat Oman mengatakan tiga sepupu sultan - termasuk Haitham bin Tariq - memiliki peluang terbaik.

Mahjoob Zweiri, seorang profesor di Pusat Studi Teluk Universitas Qatar, mengatakan mempertahankan status Oman sebagai "negara yang matang" akan menjadi tugas penting pada saat negara itu menghadapi sejumlah tantangan termasuk pengangguran.

"Dalam masalah regional ... peran yang dimainkan Oman sejauh ini adalah signifikan. Ini menegaskan pentingnya Oman secara regional dan internasional," katanya. "Saya pikir ini kemungkinan akan berlanjut".

Mengomentari peran mediasi Oman secara regional dan internasional, Zweiri mengatakan, sultan yang baru "sangat dekat" dengan proses pengambilan keputusan dan menyadari apa yang diperlukan dalam upaya tersebut.

"Saya tidak berharap benar-benar ada perubahan besar dalam semua itu. Saya pikir Oman akan terus memainkan peran positif itu, meredakan banyak konflik, karena mereka mencari stabilitas dan keamanan untuk kawasan itu," ulasnya

Pengangkatan Haitham bin Tariq sebagai sultan terjadi pada saat Dewan Kerjasama Teluk menjadi sangat terpecah setelah blokade yang dipimpin Arab Saudi melawan Qatar.

Kondisi Teluk makin panas pada saat ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Pada 2015, Oman memainkan peran penting dalam negosiasi rahasia yang mengarah ke kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2015. Namun belakangan, pada 2018 AS menarik diri dari kesepakatan dan menerapkan kembali sanksi ekonomi yang mencekik terhadap Iran.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ini penguasa baru Oman pengganti Sultan Qaboos yang mangkat

Berita Terkini