TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah video seorang siswa SMK diplonco menggunakan kekerasan viral di media sosial.
Dalam video itu tampak seorang siswa dan teman-temannya sedang mengenakan baju praktek berada di dalam sebuah ruangan.
Siswa berinisial MA, SMK Bisnis dan Teknologi Bekasi yang diduga dipelonco oleh kelilingi teman-temannya.
Dalam unggahan di akun Instagram @omah_lambe, dituliskan keterangan "lagi dan lagi shay diduga bullying terjadi lagi, kali ini menimpa siswa salah satu STM di Bekasi Selatan. Jadi ceritanya korban lakuin kesalahan kecil pas praktek dan dihukum suruh pegang kabel pengapian motor terus distater ya pasti kesetrumlah. Kaya gini laporin aja gaes".
Seorang siswa tampak tengah memegang kabel perapian busi motor dengan takut.
Melihat demikian, teman-temannya yang ada di sekelilingnya pun menjambak dan menendang dirinya.
Mereka juga sambil mengatakan, "pegang aja tidak nyetrum, tidak sakit udah pegang aja!".
Sementara siswa yang menjadi korban terus diam dan menolak memegang busi itu.
• 17 Deretan Drama Korea (Drakor) Romantis yang Jadi Favorit Semua Pecinta K-Pop
• Amerika Serikat Siapkan Dana Rp 1,36 Triliun Bantu China Memerangi Virus Corona
Pihak kepolisian rupanya sudah mengetahui hal itu.
Namun, polisi menganggap itu sebagai candaan, bukan bullying.
Kanit Babinkhabtibnas Bekasi Selatan, AKP Puji Astuti membenarkan hal itu terjadi di SMK Bisnis dan Teknologi Bekasi.
Namun, ia membantah jika hal yang dilakukan dalam video itu adalah bullying.
"Menurut sekolahnya tidak ada penyiksaan dan ending-nya juga videonya itu ketawa-ketawa ya, disitu juga diawasi oleh guru jadi tidak ada korban bullying," ucap Puji di Bekasi, Jumat (7/2/2020).
Hal itu diungkapkan Puji setelah meminta klarifikasi dari pihak sekolah terkait video yang viral itu.
Puji menjelaskan kronologisya, awalnya guru kelas dari MA memberikan pertanyaan kepada anak-anak muridnya.
"Guru kelasnya menantang jika anak-anak murid yang tidak bisa menjawab pertanyaannya itu harus memegang busi motor sambil distater," kata dia.
Kebetulan kala itu MA tidak bisa menjawab pertanyaan gurunya hingga akhirnya harus dihukum.
Tidak hanya MA, siswa lain yang tak bisa jawab pertanyaan gurunya pun langsung melakukan yang sama.
Puji mengatakan, hukuman yang diberikan kepada anak muridnya tidak bahaya. Sebab, sebagai seorang siswa otomotif seharusnya terbiasa dengan memegang kabel busi.
"Tidak, tingkat bahaya tidak tinggi karena itu kabel pengapian busi supaya dia terbiasa, tidak ada perpeloncoan. Liat ending-nya mereka ketawa," ujar dia.
Dia mengatakan kasus ini akan diselesaikannya secara mediasi. Ia pun mengatakan, mediasi itu dilakukan pada Sabtu (8/2/2020) ini di sekolah.
"Besok kami bina dari pihak sekolah. Tapi kami tidak mencari kesalahannya loh ya, tapi mereka harus paham tentang batasan-batasan tindakan bully seperti itu di perbolehkan ataupun tidak," ucap dia.
• Berkat Antibodi Bagus, 1.540 Orang Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona di China, Ini Efek Sampingnya
• Diduga Palsu, Telur Asin Ini Berwarna Coklat & Rasanya Getir, Pedagang: Saya Coba, Bukan Telur Biasa
kasus sama
Fakta Baru Siswa Korban Bully di Malang, Tubuhnya Sempat Dibanting ke Paving
Polisi temukan fakta baru kasus bully yang diduga dilakukan oleh tujuh siswa terhadap MS (13) di SMPN 16 Kota Malang, Jawa Timur.
Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, para pelaku yang diduga melakukan aksi perundungan terhadap MS tersebut mengaku telah melakukan aksi kekerasan, meski dilatarbelakangi dengan motif bercanda.
Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata mengatakan, tubuh MS sempat diangkat beramai-ramai, kemudian korban dibanting di lantai paving oleh teman-temannya.
"Diangkat beramai-ramai begitu. Terus dibanting ke paving dalam kondisi terlentang," kata Leonardus kepada Kompas.com.
Tak hanya itu, korban juga sempat dilempar ke pohon oleh para pelaku dengan cara yang sama. Kata Leonardus, para pelaku mengaku melakukan hal itu kepada MS karena iseng atau bercanda.
Mereka tak sadar atas perbuatannya itu dapat membahayakan korban.
"Kejadian itu dilakukan saat sekolah lagi istirahat. Mengakunya mereka iseng bercanda," kata Leo.
Kasus tersebut mencuat, setelah MS atau korban mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Akibat perlakuan tujuh temannya itu, MS kini juga kehilangan jari tengahnya.
Pasalnya, saat dilakukan observasi oleh tim dokter Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang, tempat MS dirawat, jari tengah korban mengalami luka lebam yang cukup parah. Sehingga mengharuskan untuk diamputasi.
"Tadi malam pasca operasi dia nangis. Sampai tadi pagi," kata Taufik (47), paman MS saat ditemui di Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang, Rabu (5/2/2020).
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Siswa SMK Bekasi Dibully Disetrum dan Ditendang, Polisi Cuma Bilang itu Hanya Becanda