TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah novel berjudul "Lockdown" akhirnya rilis pada Kamis (2/4/2020) setelah 15 tahun lalu sempat ditolak oleh penerbit karena dianggap terlalu tidak masuk akal.
Dialah, Peter May (58), penulis Skotlandia yang menulis buku tersebut.
Novel yang dirilis pada 2005 itu bercerita tentang pandemi global.
Kala itu, novel tersebut pernah ditolak oleh penerbit karena dianggap terlalu tidak masuk akal.
Kini, "Lockdown" tampak begitu relevan.
Nyatanya, virus Corona telah menjadi pandemi global.
Novel thriller itu mengambil latar di London.
Diceritakan, London menjadi pusat pandemi global yang memaksa pemerintah untuk menerapkan lockdown.
Kisah ini tidak sepenuhnya berdasarkan pada imajinasi May.
Sang penulis menggunakan dokumen-dokumen kesiapan Inggris dan Amerika Serikat terhadap pandemi dari tahun 2002.
Riset dilakukan untuk membuat karyanya serealistis mungkin.
"Pada saat saya menulis buku itu, para ilmuwan memperkirakan bahwa flu burung akan menjadi pandemi utama dunia berikutnya," kata May, dilansir CNN.
Bagi May, kemungkinan itu sangat menakutkan dan dapat menjadi kenyataan.
"Jadi, saya melakukan banyak penelitian untuk itu, dan muncul ide. Bagaimana jika pandemi ini dimulai di London? Apa yang bisa terjadi jika kota benar-benar terkunci?" terangnya.
Meskipun flu burung dan virus Corona sangat berbeda, tetapi skenario mengenai lockdown relevan dengan realita jutaan orang yang mengisolasi diri untuk mencegah penyebaran virus.