Virus Corona

Laporkan Acara Maulid Nabi ke Polisi saat Wabah Corona, Warga Depok Ini Di-bully Tetangga Sendiri

Editor: Sansul Sardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Mereka sama-sama tak habis pikir, alasan kelompok warga itu enggan mengindahkan instruksi jaga jarak fisik (physical distancing) yang digaungkan keras-keras oleh banyak pihak.

Hampir tiap malam sebelum gelaran, kata Popi, masjid tersebut ramai dengan acara keagamaan.

Popi dan para tetangga berulang kali membahas siasat agar perayaan tersebut batal terselenggara, karena pasti akan mengundang kerumunan.

“Warga sini sudah bilangin ke mereka yang segelintir, mungkin 50 orang itu. Sudah sering menegur, (mereka) tidak mau (batal),” kata Popi.

Menurut Popi, para panitia perayaan itu selalu punya kartu truf jawaban setiap kali diminta membatalkan perayaan Maulid Nabi.

Jawaban itu selalu berhasil membungkam Popi dan rekan untuk sesaat.

“Sebelum mau acara, sudah diingatkan oleh adik saya yang perawat,” ujar Popi.

“Kalian jadi acara besok?” tanya B kepada panitia, seperti ditirukan Popi.

“Jadi,” kata Popi menirukan jawaban salah seorang panitia.

“Kan tidak boleh?” sergah B kepada mereka.

“Sudah ada izin polisi,” ujar Popi meniru tanggapan mereka waktu itu.

Itu dia kartu trufnya: klaim mengantongi izin polisi.

Tak ayal, hal ini membuat Popi bingung.

Presiden China Xi Jinping Buka-bukaan soal Senjata Ampuh untuk Memerangi Virus Corona, Ini Katanya

200 Ribu Peserta Ikut Pelatihan Kartu Prakerja, Mulai Dapat Gaji Rp 3,55 Juta Minggu Depan

Menurut dia, tak mungkin polisi memberikan izin untuk acara yang mengundang kerumunan seperti itu.

Insiden dicopotnya Kapolsek Kembangan Kompol Fahrul Sudiana beberapa waktu lalu akibat menggelar resepsi pernikahan jadi acuan Popi.

Halaman
1234

Berita Terkini