Menurutnya, saat ini narasi perilhal pasien Covid-19 sembuh ini minim disampaikan.
"Narasi selamat ini yang ga digoreng," kata dr Tirta.
Jerinx pun nampak setuju dengan apa yang disampaikan dr Tirta.
"Itu dia, ini musuh kita berdua ini sama, covid dan narasi, covid kan udah musuh bersama," ucap Jerinx.
"Kenapa seolah ada narasi harapan itu dikubur, ketakutan itu dipupuk, jadi ketakuan-ketakutan, padahal harapan itu ada dimana-mana kalau masyarakat mau mencari, tapi sayang masyarakat kadang kadang gak punya, gatau akses untuk mencari, ketika mau tanya ke temen yang pinter, udah kemakan narasi," papar Jerinx.
dr Tirta mengakui dirinya sepakat dengan Jerinx terkait hal itu.
"Jujur kita ada kelurusan dan kesamaan.
Kenapa, kok orang stigmanya negatif banget sama covid, sampe pasien ga jujur, sampe pasien itu takut banget ngaku," urai dr Tirta.
Jerinx lantas menyinggung soal kesempatan pulih seorang pasien Covid-19.
"Nah, ini kesalahannya siapa, saya tidak suka bukan hobi saya menyalahkan orang tapi ini bukan masalah pribadi ini menyangkut kehidupan satu negara mungkin satu bumi.
ini yang memelihara menciptakan ketakutan luar baisa terhadap hal yang sebenarnya kesempatan untuk pulihnya gede banget itu siapa mas?" kata Jerinx.
dr Tirta kemudian menyoroti ketidak jujuran pasien.
"Jadi kalau yang menciptakan ketakutan ini terlepas dari alasan yang ada, tapi kalau kita seperti ini tuh adalah yang menyebabkan, satu pasien ga jujur, sampe jenazah ditolak, sampe aku ngerasain sendiri, sampe aku pulang ke komplek aja sempet mau diusir dari komplek sendiri," tuturnya.
Selain itu dr Tirta kembali menyinggung pengemasan narasi yang disampaikan ke publik.
"Jadi emang narasinya itu harusnya dari awal dibangunnya positif.
Jadi emang bener karena narasi buruk yang dibangun ke depannya akhirnya orang orang takut sama si covid,
borong masker APD itu jadi beruntun efeknya," ucap dr Tirta.
(TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar S)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Bahas Covid-19, Jerinx Ungkap Hal yang Dianggap Musuh, dr Tirta : Aku Sempat Mau Diusir dari Komplek