Viral

Alasan Seorang Ibu Asal NTT Tolak Sembako Gratis dari Pemerintah: Saya Dikasih 10 Jari untuk Usaha

Editor: Sansul Sardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salomi Malaka, ibu rumah tangga asal Desa Lembur, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menolak bantuan sembako dari pemerintah pusat, saat bertemu dengan petugas yang membagikan bantuan sembako

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang ibu rumah tangga asal Nusa Tenggara Timur / NTT bernama Salomi Malaka mendadak viral di media sosial.

Sebab Salomi dikbarkan tak ingin menerima bantuan gratis, warga miskin di Nusa Tenggara Timur / NTT dan  menolak bantuan sembako dari pemerintah.

Alasannyam Salomi menolak bantuan sembako dari pemerintah pusat lantaran merasa bisa mencari makan sendiri.

Dari video yang viral di media sosial, tampak Salomi kekeh tidak mau menerima bantuan karena ingin berusaha sendiri.

"Saya harus usaha sendiri. Tuhan sudah kasih saya 10 jari dipakai untuk usaha. Itu yang saya tidak mau, tidak ada alasan lain," kata Salomi.

Salomi lantas kembali menjelaskan kepada petugas bahwa dia tidak mau makan makanan yang gratis.

Salomi Malaka, ibu rumah tangga asal Desa Lembur, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menolak bantuan sembako dari pemerintah pusat, saat bertemu dengan petugas yang membagikan bantuan sembako(Dokumen Nazamuddin Syain) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tolak Sembako dari Pemerintah, Warga: Tuhan Kasih Saya 10 Jari untuk Berusaha", https://regional.kompas.com/read/2020/05/01/21391101/tolak-sembako-dari-pemerintah-warga-tuhan-kasih-saya-10-jari-untuk-berusaha?page=all#page3. Editor : David Oliver Purba ()

Koordinator Daerah Kabupaten Alor untuk Program Sembako, Nazamuddin Syain mengatakan, Salomi memang menolak sembako yang rencananya akan diberikan.

Salomi masuk kategori keluarga miskin di Kabupaten Alor.

Kronologi Pasangan Bule Asal Rusia Ngamen Bawa Bayi di NTB, Sempat Mengamen di Beberapa Negara

Kata Mendikbud Nadiem Makarim soal Dampak Positif dan Negatif Corona di Dunia Pendidikan

Nazzamudin menjelaskan, awalnya dia bersama perangkat Desa Lembur, tenaga kesejahteraan sosial Kecamatan Alor Tengah Utara, pendamping PKH Alor Tengah Utara, dan juga petugas Bansos dari Bank BRI, mendatangi kediaman Salomi.

Kedatangan mereka untuk mendistribusikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Desa Lembur.

Program KKS diberikan dalam bentuk bantuan sembako dari pemerintah melalui Kementerian Sosial RI.

Dari sekian banyak nama yang ada, beberapa orang tidak hadir untuk mengambil KKS, termasuk Salomi.

"Akhirnya kami datang dan bertemu dengan Ibu Salomi untuk memberikan penjelasan secara langsung terkait program sembako di tengah pandemi Covid-19," jelas Nazamuddin.

"Kami sempat memaksakan beliau untuk memanfaatkan bantuan ini. Namun, beliau secara tegas tetap menolak," sambungnya.

Akhirnya para petugas hanya bisa memberikan masker untuk Salomi agar digunakan ketika berkebun atau keluar rumah untuk belanja kebutuhan pokok. 

Ketua RT 6 Pademangan Barat, Sukirno (kiri) memberikan langsung paket bantuan sosial (bansos) kepada warga Pademangan Barat, Jakarta Utara, Rabu (15/4/2020). Bantuan sosial yang berisi sembako dan sejumlah kebutuhan lainnya diterima warga miskin yang terdampak wabah virus corona (Covid-19). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak Kamis (9/4/2020) mulai menyalurkan bantuan sosial kepada 1,2 juta warga yang tercatat sebagai keluarga miskin dan rentan miskin yang bermukim di Jakarta. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Halaman
123

Berita Terkini