Begitupun Juriah, tak bisa menyampaikan pesan apapun terhadap anaknya.
• Begini Tanggapan Kemenhub Soal Pelarungan Jenazah ABK Indonesia ke Laut oleh Kapal China
• Kesaksian ABK Indonesia di Kapal China, Kerja 30 Jam, Gaji Kecil hingga Harus Minum Air Laut
Mendapat kabar duka, jasad anaknya dilarung
Setelah putranya 14 bulan bekerja, Juriah malah mendapatkan kabar duka.
Seseorang yang mengaku sebagai bos Ari di Jakarta meneleponnya.
Juriah diminta segera ke Jakarta.
"Yang kedua ada minta rekening dengan saya, ujung-ujungnya tiga hari kemudian menyuruh saya ke Jakarta, (ternyata) anak saya meninggal,” kata Juriah.
Lebih mengejutkan lagi, mereka mengetahui jenazah Ari telah dilarung tanpa persetujuan keluarga.
Meminta segera diusut
Juriah memohon, pihak berwenang mengusut kasus ini.
"Kami tidak senang, kami minta kasusnya diusut," kata Juriah.
Sebab, di mata ibundanya Rohani, Ari adalah sosok anak yang perhatian dengan orangtuanya.
Ketika berangkat bekerja di kapal pun, Ari berpamitan untuk meringankan beban keluarganya.
"Ari anak yang baik dan suka membantu orangtua," kenang Rohani pilu. (Kompas.com/Amriza Nursatria)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Keluarga ABK Kapal China, Jasad Anak Dilarung Tanpa Persetujuan, Tak Pernah Bisa Hubungi Putranya"