London Dibanjiri Demonstran, Ribuan Massa Protes atas Kematian George Floyd Menjalar sampai ke Eropa

Editor: Sansul Sardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah mobil Polisi di Atlanta dibakar massa ketika demonstran memprotes kematian pria Afrika-Amerika George Floyd, dekat CNN Center di Atlanta, Georgia, AS, 29 Mei 2020.

Media Israel melaporkan bahwa para demonstran memegang tanda yang bertuliskan, "Palestinian Lives Matter" dan "Justice for Iyad, Justice for George."

Pemberitaan Media Negara Musuh AS

Sementara itu, beberapa "musuh" Amerika Serikat menggunakan media yang dikontrol negara untuk menyuarakan dukungan bagi demonstran Amerika meskipun pemerintah otoriter mereka sendiri mengizinkan sedikit perbedaan pendapat.

"Polisi Amerika terlalu sering melakukan kejahatan tingkat tinggi ... ... otoritas AS harus menyelidiki dengan teliti pembunuhan George Floyd," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia dalam cuitan bahasa Inggris pada hari Sabtu.

Di Iran, yang menangkap ribuan demonstran tahun lalu dan memutus akses internet ke dunia, TV pemerintah menuduh polisi AS menyerang demonstran.

Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, menyoroti kerusuhan rasial AS.

Ia menulis cuitan pada hari Sabtu berisi:

"Saya tidak bisa bernafas" bersamaan dengan tangkapan layar komentar oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus tentang Hong Kong.

"Haruskah Beijing mendukung protes di AS, seperti Anda memuliakan perusuh di Hong Kong?" tanya Hu Xijin, editor Global Times.

Global Times merupakan sebuah surat kabar milik negara yang diduga menuduh AS melakukan intervensi di Hong Kong untuk mendukung aktivis pro-demokrasi.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TERBARU Aksi Protes atas Kematian George Floyd Menjalar sampai ke Eropa, London Dibanjiri Demonstran

Berita Terkini