Virus Corona

Benarkah Golongan Darah Pengaruhi Tingkat Keparahan Infeksi Virus Corona? Ini Kata Para Peneliti

Editor: Sansul Sardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tabung penampung darah pasien yang akan dilakukan tes darah di Ruang Carlo Rumah Sakit St Carolus, Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Jadi, penting untuk melihat apakah ilmuwan lain dapat melihat kelompok pasien lain dengan temuan serupa.

"Ini untuk melihat apakah mereka menemukan hubungan yang sama," kata Topol.

Banyak peneliti telah mencari petunjuk mengapa beberapa orang yang terinfeksi virus corona menjadi sangat sakit dan yang lain, tergolong biasa.

Menjadi lebih tua atau menjadi laki-laki tampaknya meningkatkan risiko.

Dan, para ilmuwan telah melihat gen sebagai "faktor" yang mungkin memengaruhi keparahan penyakit tersbeut.

Ada empat jenis darah utama - A, B, AB dan O - dan itu ditentukan oleh protein pada permukaan sel darah merah.

Demikian penjelasan Dr. Mary Horowitz, Kepala peneliti di the Center for International Blood and Marrow Transplant Research.

Orang dengan golongan darah O lebih mampu mengenali protein tertentu, dan hal itu mungkin meluas ke protein pada permukaan virus.

Selama wabah SARS -yang disebabkan oleh "sepupu genetik" dari virus corona yang menyebabkan pandemi saat ini, tercatat bahwa orang dengan golongan darah O lebih kecil kemungkinannya untuk menderita penyakit parah.

Golongan darah juga dikaitkan dengan kerentanan terhadap beberapa penyakit menular lainnya, termasuk kolera, infeksi saluran kemih berulang dari E. coli, dan serangga bernama H. pylori yang dapat menyebabkan bisul dan kanker perut.

Demikian disebutkan Dr. David Valle, Direktur Institut Kedokteran Genetik di Universitas Johns Hopkins.

"Jadi, ini adalah studi provokatif. Dalam pandangan saya layak diterbitkan dan keluar, tetapi itu perlu verifikasi pada lebih banyak pasien," tegas Valle.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Golongan Darah Pengaruhi Tingkat Keparahan Infeksi Corona, Benarkah?"

Berita Terkini