TRIBUNTERNATE.COM - Budayawan Sujiwo Tejo mengomentari pengangkatan dua petugas KRL, Mujenih (34) dan Egi Sandi (24) yang menemukan uang Rp 500 juta menjadi karyawan tetap.
Diketahui, penemuan uang dalam jumlah fantastis itu terjadi pada Senin (6/7/2020) sore.
Saat itu Mujenih sedang bertugas membersihkan gerbong KRL Commuter Line yang baru tiba di Stasiun Bojong Gede menuju Stasiun Bogor.
Dia bersama Egi yang merupakan petugas pengawalan KRL menemukan kantong plastik berwarna hitam yang tertinggal di kursi prioritas dalam gerbong.
Mujenih mengira awalnya bungkusan plastik hitam yang berisi uang Rp 500 juta itu adalah sampah.
Namun, karena curiga, ia pun memeriksa isi kantong plastik tersebut.
Sontak, ia pun kaget setelah isi kantong plastik yang dilihatnya adalah uang pecahan Rp 100.000 yang ditumpuk dalam jumlah banyak.
• Berkah Kejujuran 2 Petugas KRL Penemu Uang Rp 500 Juta, Diangkat Jadi Karyawan Tetap di PT KCI
• Ketiduran di KRL, Seorang Pemuda Terkunci dalam Gerbong di Stasiun Bekasi, Sempat Panik
Setelah mengetahui isi kantong plastik itu adalah uang, Mujenih dan Egi melaporkan temuannya ke petugas layanan penumpang (passenger service) di Stasiun Bogor.
“Waktu itu, saya langsung bawa saja (uang) ke kantor Stasiun Bogor karena saya enggak ada niat ngambil, memang bukan hak saya,” ujar Mujenih, Senin (13/7/2020), dilansir dari Kompas.com.
Tak berselang lama, datang seorang pria yang mengaku barangnya tertinggal di gerbong KRL dan menceritakan isi dan ciri-ciri bungkusan secara detail.
Akhirnya, karena keterangan dari pelapor sesuai, uang tersebut seluruhnya diserahkan kepada pemilik yang disaksikan sejumlah petugas Stasiun Bogor.
Rupanya, aksi yang dilakukan Mujenih dan Egi tersebut ramai diperbincangkan di media sosial.
Keduanya bahkan mendapat penghargaan dari sejumlah pihak.
Mulai dari diangkat menjadi karyawan tetap di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) hingga mendapatkan asuransi dari sejumlah bank BUMN senilai Rp 1 miliar.
Perbuatan terpuji yang dilakukan dua petugas KRL itu juga menyita perhatian Sujiwo Tejo.
Melalui akun Twitternya, @sudjiwotedjo, ia mengomentari cuitan @RadioElshinta terkait kisah dua petugas KRL tersebut.
Menurut Sujiwo Tejo, kejadian tersebut seolah menampar dirinya.
Sebab, jika ia berada dalam posisi tersebut, mungkin saja dirinya tak akan mengembalikan uang itu.
"Tuhan menamparku dengan membuat lakon ini, petugas KRL mengembalikan duit 500 jt yang mereka temukan.
Kalau aku penemunya, pasti ud kuembat," tulis Sujiwo Tejo, Senin (13/7/2020).
• RUU PKS Ditarik karena Sulit, Sujiwo Tejo: Boleh Buku Nikah Dikembalikan karena Pernikahan Sulit?
• Ramai Artis Pamer Foto Wisuda, Sujiwo Tejo: Penjebol Sejarah adalah Mahasiswa DO, New Mainstream
Sujiwo Tejo juga menyindir beberapa pihak yang mencibir dua petugas KRL itu.
Menurut Sujiwo Tejo, hal itu menunjukkan bangsa yang sakit.
"Ciri bangsa yang sakit, kalau ada sesama bangsanya yaitu petugas KRL mengembalikan duit 500 jt yang ditemukannya,
mereka akan ramai2 komen “yaaaaa kan karena ada CCTV dll”.
Bangsa tersebut rasa curiganya telah mengubur perasaan untuk berterima kasih," tulisnya kembali.
Erick Thohir Beri Apresiasi
Aksi terpuji yang dilakukan Mujenih dan Egi mendapat apresiasi dari Menteri BUMN, Erick Thohir.
Erick lantas mengundang Mujenih dan Egi untuk bertandang ke Kantor Kementerian BUMN.
Di lokasi itu pulalah keduanya diberi penghargaan atas perbuatan terpujinya itu.
“Ini cermin nyata sebuah akhlak yang dicontohkan teman-teman yang bertugas di barisan paling depan dan berhubungan dengan konsumen. Hal ini harus menginspirasikan kita semua yang bekerja sebagai pengambil kebijakan di level atas atau manajerial," ujar Erick Thohir.
Selain apresiasi dari mantan bos Inter Milan itu, Mujenih dan Egi juga diberikan hadiah dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berbentuk bantuan Asuransi Davestera (Dana Investasi Sejahtera) yang merupakan gabungan dari asuransi perlindungan jiwa, proteksi, dan investasi dengan nilai uang pertanggungan per orang hingga Rp 500 juta.
• Tegas, Erick Thohir Janji Akan Copot Komisaris BUMN yang Jarang Hadir Rapat
• Erick Thohir Ubah Logo BUMN: Saya Tidak Mau Hanya Jadi Pencitraan, Ini Ada Maknanya
Lalu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui perusahaan anak AXA Mandiri Financial Services menyerahkan bantuan berupa perlindungan asuransi jiwa dengan uang pertanggungan sebesar Rp 500 juta per orang.
Uang tersebut akan dibayarkan kepada ahli warisnya apabila insan BUMN tersebut mengalami risiko meninggal dunia dalam kurun waktu lima tahun.
Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melalui anak perusahaan BNI Life memfasilitasi keduanya dengan produk Asuransi BNILife Mprotection Plus.
Produk asuransi ini memberikan manfaat lengkap dalam satu produk berupa investasi, proteksi jiwa sampai dengan kesehatan dengan nilai premi/investasi sebesar Rp 50 juta, serta ditambah fasilitas Kesehatan berupa manfaat rawat inap.
Jika terjadi risiko meninggal, penerima manfaat juga akan mendapatkan Rp 100 juta ditambah nilai investasi. Selain itu, untuk tiga tahun polis asuransi juga bisa dicairkan, plus pengembangan investasi dari premi Rp 50 juta.
Terakhir, Telkomsel memberikan apresiasi berupa ponsel dan kuota internet senilai Rp 200.000 per bulan selama satu tahun, serta saldo LinkAja masing-masing sebesar Rp 5 juta.
(TribunTernate.com/Rohmana, Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)