TRIBUNTERNATE.COM - Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan setelah terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Bukan rahasia lagi, jika mewabahnya virus corona (Covid-19) mengganggu perekonomian global, hingga berdampak pada kinerja perusahaan di seluruh dunia.
Sehingga, demi memangkas biaya dan tetap bertahan di tengah bisnis yang lesu, banyak perusahaan di seluruh dunia melakukan PHK terhadap para pegawainya.
Jika Anda merupakan salah satu korban PHK, tentu ini berdampak pada kehidupan Anda dan keluarga, termasuk di dalamnya kondisi keuangan.
• Begini Penjelasan Gojek soal PHK 430 Karyawan, Tutup GoLife dan GoFood Festival hingga Pesangon
• Jika PNS Tak Produktif Selama WFH, Bisakah ASN di PHK?
Namun, tentu saja Anda harus bertahan di tengah kondisi yang sulit ini.
Dilansir dari US News, Jumat (24/7/2020), berikut adalah langkah demi langkah yang bisa Anda lakukan untuk membantu Anda bertahan setelah terdampak PHK.
Langkah-langkah tersebut bisa menavigasi kehidupan Anda selama beberapa minggu ke depan.
1. Minggu Pertama
Tentu pada awalnya Anda merasa kaget dan cemas ketika menerima kabar bahwa Anda terkena PHK.
Rasa emosi pun bisa tumbuh.
Untuk itu, sebelum Anda melakukan apapun, luangkan waktu Anda untuk mengendalikan emosi Anda dan renungkan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan pikirkan tentang informasi apa yang Anda butuhkan untuk mengurangi luapan emosi.
- Kenapa ini terjadi? Dalam kebanyakan kasus, ini tidak ada hubungannya dengan kinerja Anda. Ada ribuan karyawan lain yang juga kehilangan pekerjaannya, bukan cuma Anda.
- Kenapa Anda marah? Anda berhak marah, tetapi jangan biarkan amarah menguasai Anda.
- Kenapa Anda sedih? Jika Anda merindukan rekan kerja Anda, Anda dapat mengirimkan e-mail, mengirim pesan teks, atau menelepon mereka.
Selain itu di minggu pertama ini, ada beberapa langkah awal yang bisa Anda lakukan.
Pertama, beritahu pasangan, mitra dan keluarga Anda.
Lakukan diskusi terbuka dengan pasangan dan keluarga, termasuk anak-anak Anda.
Jelaskan fakta-fakta mengenai PHK yang dilakukan perusahaan dan berbicaralah secara jujur.