"Nanti sesegera mungkin kami susun langkahnya, tapi kami ingin ini berfungsi cepat seperti juga kebersihan."
"Dalam enam jam semua sudah bersih,” jelas Anies Baswedan.
Kata dia, untuk Koridor 1 Transjakarta (Kota-Blok M) sudah dapat dilintasi.
Namun jenis bus yang dioperasikan bukan yang besar.
Tapi ukuran sedang dengan posisi pintu yang lebih rendah, sehingga penumpang dapat keluar-masuk dengan nyaman.
“Operasi tetap jalan terus tapi mereka memanfaatkan sisi seberang dari halte ini."
"Jadi nanti bus yang digunakan adalah bus yang ada pintu masuknya rendah, sehingga warga tetap bisa menggunakan Koridor 1,” paparnya.
Anies Baswedan menyatakan, telah menginstruksikan jajarannya untuk mendata total kerusakan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang dialami Pemprov DKI Jakarta.
Tidak hanya dari halte, tapi juga taman, rambu lalu lintas, jembatan penyeberangan orang (JPO) dan sebagainya.
“Semuanya diidentifikasi. Insyaallah sore ini semuanya selesai diidentifikasi, lalu kami segera akan perbaiki."
"Untuk kerugian totalnya belum selesai dihitung, yang saya sebut tadi (Rp 55 miliar) hanya terkait dengan fasilitas Transjakarta saja,” jelasnya.
• Polisi: Data Terbaru Ditemukan Ada 34 dan 13 Pendemo di Bandung Reaktif Covid-19
• Dukung Mahasiswa Berdemo, Dosen-dosen Ini Beri Nilai A dan Liburkan Kuliah
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengecam aksi massa penolak UU Cipta Kerja di Ibu Kota yang merusak sejumlah fasilitasnya pada Kamis (8/10/2020).
Selain menimbulkan kerugian, perbuatan mereka juga berdampak pada terhentinya pelayanan untuk pelanggan.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, aksi massa yang dimulai sejak Kamis (8/10/2020) siang berdampak pada perusakan disertai pembakaran fasilitas serta sarana prasarana yang digunakan warga Jakarta.
“Hingga pukul 20.30, baru diketahui ada 18 halte Transjakarta yang rusak oleh massa,” kata Nadia berdasarkan keterangan yang diterima pada Kamis (8/10/2020) malam.