TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah screenshot atau tangkap layar story seorang dokter tentang kisah pilu seorang anak ditinggal wafat kedua orangtuanya dalam sehari karena Covid-19 menjadi viral di media sosial.
Screenshot story tersebut menjadi viral di Twitter setelah diunggah pertama kali oleh akun @wedawis pada Minggu (17/1/2021) lalu.
Dalam cuitannya, akun @wedawis membagikan cerita dari seorang dokter yang bertugas di ruang isolasi RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
Cerita bermula dari dokter yang bertugas di ruang isolasi diminta untuk menghubungi keluarga satu di antara pasien Covid-19.
Hal itu lantaran pasien Covid-19 tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Dokter tersebut pun akhirnya menghubungi tiga nomor yang tertera dari keluarga pasien tersebut.
Saat menghubungi nomor istrinya, rupanya nomor tersebut dapat tersambung, tapi tidak kunjung dijawab.
Sang dokter pun sampai menanyakan nomor lain yang bisa dihubungi di ruang pendaftaran IGD.
Baca juga: Viral Video Amatir Angin Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri
Baca juga: Penjelasan Basarnas tentang Viral Tanda SOS di Pulau Laki, Dekat Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
Baca juga: Penjelasan Ditjen Imigrasi Soal Viral Cuitan Kristen Gray yang Mengajak Bule Pindah ke Bali
Baca juga: Viral Video Diduga Suara Minta Tolong saat Damkar Cari Sriwijaya Air, Ini Kata Pengunggah Video
Kemudian, ia akhirnya berhasil menghubungi nomor yang tercatat di IGD dan ternyata yang mengangkat adalah anak pasien tersebut.
Saat menerima telepon, rupanya suara anak pasien Covid-19 yang meninggal itu terdengar terisak.
Sang dokter pun sempat dibuat bingung, karena kabar duka belum disampaikan, tetapi anak tersebut sudah menangis.
Rupanya, anak itu menangis karena ibunya baru saja meninggal terkena Covid-19.
Sang anak yang juga terkonfirmasi positif Covid-19 ini terpaksa pergi ke rumah sakit untuk mengurus jenazah karena ia tak memiliki keluarga lain.
"Saya anak satu-satunya, gak ada keluarga lain di rumah. Saya harusnya isoman dok karena saya juga positif.
Tapi tadi siang mama saya meninggal di ruang isolasi jadi saya terpaksa ke RS dok, harus saya yang mengurus mama saya," kata anak pasien tersebut.