TRIBUNTERNATE.COM - Kementerian BUMN meresmikan peluncuran program 'Plasma BUMN untuk Indonesia' pada Senin (8/2/2021).
Peresmian yang dipimpin oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, ini berlangsung di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.
Dalam sambutannya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, program ini merupakan konsistensi dari Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN dalam melawan Covid-19.
Program ini digelar secara serentak di lima belas provinsi seluruh Indonesia serta disaksikan secara online di seluruh Indonesia melalui Akun Youtube Kementerian BUMN.
Menurut informasi yang dihimpun dari akun Instagram resmi Kementerian BUMN @kementerianbumn, pada launching program ini, turut dihadiri oleh Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Selain itu, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla, juga turut menghadiri acara peresmian program ini.
Transfusi plasma konvalesen merupakan salah satu terapi tambahan untuk mengobati pasien Covid-19.
• Mantap Donorkan Kornea Mata, Adinia Wirasti Ajak Publik Lebih Peduli: Tidak Sulit Jadi Calon Donor
• UPDATE Covid-19 Indonesia Senin 8 Februari 2021: Rekor, Angka Kesembuhan Capai 13.038 dalam 24 Jam
Transfusi ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian.
Selain itu, angka kesembuhan kasus juga dapat ditingkatkan salah satunya dengan upaya donor plasma konvalesen dari para penyintas Covid-19.
Program 'Plasma BUMN untuk Indonesia' diinisiasi oleh Kementerian BUMN, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Program ini akan dilaksanakan oleh Satgas BUMN yang ada di semua provinsi di Indonesia.
Selain itu, program 'Plasma BUMN untuk Indonesia' juga merupakan wujud dukungan Kementerian BUMN untuk program serupa yang dicetuskan oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.
Video selengkapnya:
Pemahaman Masyarakat Meningkat, Donor Plasma Konvalesen Naik 239 Persen
Seiring dengan peningkatan pemahaman masyarakat perihal pentingnya donor plasma konvalesen, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pelaksanaan donasi plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 mengalami peningkatan.
Menurutnya, hingga (3/2/2021), terdapat 14.470 plasma dari total 34 Unit Donor Daerah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) yang sudah didonasikan oleh para penyintas.
Muhadjir menyebut peningkatan ini mencapai 239 persen.
"Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan pada 12 Januari sebanyak 4.263 plasma. Itu artinya meningkat sampai 239 persen," kata Muhadjir, dikutip dari Kompas.com.
Muhadjir mengatakan, dengan adanya peningkatan tersebut telah membuktikan bahwa kesadaran masyarakat penyintas Covid-19 untuk melakukan donasi telah terbentuk.
• Jusuf Kalla Prediksi Kasus Covid-19 Bisa Tembus 2 Juta pada April 2021, RS akan Kelebihan Pasien
• Erick Thohir Kembali Angkat Relawan Jokowi Jadi Petinggi BUMN, Kang Dede Jabat Komisaris Pelni
Menurutnya, pemahaman masyarakat ini semakin terbentuk seiring makin banyaknya pembahasan di berbagai forum.
Muhajir meengungkapkan, keinginan donasi itu pun dilakukan secara pribadi baik yang difasilitasi oleh BUMN, TNI/Polri, kementerian/lembaga, maupun komunitas sosial di pusat dan daerah.
"Kebutuhan plasma konvalesen akan terus meningkat seiring peningkatan jumlah kasus positif Covid-19," kata Muhajir.
Ia mengatakan, hal tersebut juga berpotensi meningkatnya jumlah calon donatur apabila kesembuhannya makin meningkat.
Oleh karena itu, kata dia, pelaksanaan donasi plasma konvalesen itu pun akan terus digalakkan.
"Diharapkan upaya ini meningkatkan peluang dan kecepatan kesembuhan para pasien yang ada di RS," lanjutnya.
(TribunTernate.com/Qonitah)