Virus Corona

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak dalam 7 Pekan Terakhir, WHO: Mengecewakan, tapi Tidak Mengejutkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasien Covid-19.

TRIBUNTERNATE.COM - Pekan lalu, angka kasus infeksi virus corona baru secara global meningkat untuk pertama kalinya dalam waktu tujuh minggu.

Hal ini disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO(, Senin (1/3/2021).

"Kita perlu membuat peringatan keras untuk kita semua: bahwa kasus virus ini akan melonjak lagi jika kita membiarkannya," kata Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk Covid-19.

"Dan kita tidak bisa membiarkannya," tegasnya, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan peningkatan kasus itu "memang mengecewakan tetapi tidak mengejutkan."

Ilustrasi Covid-19. (Kompas.com)

Baca juga: WHO Sebut Vaksin Saat Ini Kemungkinan Tak Efektif untuk Varian Baru Virus Corona dari Afrika Selatan

Baca juga: Tanggapan Pakar dan IDI tentang Vaksin Nusantara yang Digagas Terawan Agus Putranto

Baca juga: PKS Apresiasi Jokowi yang Cabut Perpres Investasi Miras: Membangun Bangsa Mesti Memegang Prinsip

Tedros pun mendesak negara-negara di dunia untuk tidak mengendurkan langkah-langkah untuk memerangi penyakit itu.

Menurut Tedros, masih terlalu dini bagi negara-negara di dunia untuk hanya mengandalkan program vaksinasi dan meninggalkan langkah atau tindakan lainnya.

"Jika negara-negara di dunia hanya mengandalkan vaksin, mereka membuat kesalahan. Langkah-langkah dasar kesehatan masyarakat tetap menjadi dasar dari upaya tanggap Covid-19," kata Tedros.

Tedros mencatat bahwa Ghana dan Pantai Gading menjadi negara pertama pada Senin kemarin yang mulai memvaksinasi warganya dengan dosis vaksin yang dipasok oleh COVAX.

COVAX sendiri merupakan program internasional untuk menyediakan vaksin bagi negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah.

Namun, Tedros juga mengkritik negara-negara kaya yang telah menimbun vaksin Covid-19.

Ia mengatakan bahwa upaya agar orang-orang yang rentan dapat terlindungi dari Covid-19 di seluruh dunia merupakan kepentingan semua pihak.

"Sangat disesalkan bahwa beberapa negara masih memprioritaskan vaksinasi kepada orang dewasa yang lebih muda lebih sehat dengan risiko penyakit yang lebih rendah di populasi mereka sendiri, di atas petugas kesehatan dan lansia," kata Tedros.

Baca juga: WHO Sebut Wabah Covid-19 Bisa Berubah Jadi Endemik, IDI: Masih Hipotesis, Masih Dugaan

Baca juga: Direktur Jenderal WHO: Covid-19 Bukanlah Pandemi Terakhir yang Dihadapi Dunia

Para tenaga kesehatan menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai prosedur sebelum mendapat suntikan vaksin Covid-19 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Sebanyak 3.000 tenaga kesehatan dari berbagai rumah sakit ikut berpartisipasi dalam vaksinasi massal tersebut. (KOMPAS.com/AGIE PERMADI)

Mike Ryan, ahli darurat utama WHO, mengatakan perang global melawan virus corona sekarang dalam keadaan yang lebih baik daripada 10 minggu lalu sebelum peluncuran vaksin dimulai.

Akan tetapi, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa virus corona mulai terkendali.

"Masalahnya adalah kita yang mengendalikan virus dan virus yang mengendalikan kita. Dan saat ini viruslah yang sangat mengendalikan kita."

SUMBER: Reuters via Channel News Asia

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Berita Terkini