TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan maut di Tanjakan Cae di Jalan Raya Wado-Malangbong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (10/03/2021) pukul 20.10 WIB.
Dalam insiden itu, Bus Sri Padma Kencana mengalami kecelakaan tunggal hingga masuk jurang sedalam 25 meter.
Berdasarkan informasi terbaru per Kamis (11/3/2021) sore, jumlah korban tewas akibat kecelakaan maut itu kini tercatat 29 orang.
Kini terungkap sejumlah fakta mengenai kecelakaan Bus Sri Padma Kencana tersebut.
Lewat Tanjakan Cae atas Usulan dari Penumpang
Seorang korban selamat menyebut pemilihan rute Tanjakan Cae ternyata atas masukan dari rombongan.
Mereka mulanya melakukan perjalanan untuk ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.
Satu di antara rombongan, Imam menyatakan, rombongan pulang melalui Jalur Wado, Sumedang.
Imam adalah guru IT Al Muawanah Cisalak yang menjadi korban selamat dari kecelakaan Sumedang.
Menurut Imam, pihak bus travel yang ditumpanginya biasanya melewati jalur Nagreg.
Namun, jarak tempuh jalur Nagreg dinilai terlalu jauh.
"Biasanya pulang lewat Nagreg, jalur Bandung, tetapi terlalu jauh," katanya, Kamis (11/3/2021).
Kemudian, pihak rombongan ada yang memberikan usulan untuk melewati Jalur Wado, Sumedang.
Mereka pun menanyakan apakah sopir yang mengendarai busnya sanggup atau tidak melewati jalur alternatif tersebut.
"Dari teman-teman ada inisiatif, bagaimana kalau jalur Wado, kira-kira sanggup enggak pak sopirnya," kata Imam.
Baca juga: Update Kecelakaan Bus di Sumedang: Tambah 2 Korban Tewas, Total Jadi 29, Ini Daftarnya
Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Pariwisata Terjun ke Jurang di Sumedang, 27 Orang Tewas, 34 Selamat, 1 Terhimpit
Baca juga: 4 Fakta Kecelakaan Maut Bus vs Mobil Avanza di Tebing Tinggi: 9 Remaja Masjid Al Iman Tewas