TRIBUNTERNATE.COM - Paskah atau Hari Raya Kebangkitan Yesus Kristus merupakan perayaan terpenting bagi umat kristiani, karena memperingati peristiwa paling sakral dalam hidup Yesus.
Setiap Hari Paskah tiba, perayaan ini selalu identik dengan Telur Paskah.
Telur Paskah sendiri berasal dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa, di mana telur merupakan simbol musim semi.
Di Persia misalnya, orang biasa saling menghadiahkan telur pada saat perayaan musim semi.
Hal tersebut menandakan akan dimulainya tahun yang baru.
Tradisi Telur Paskah mulai muncul pada abad pertengahan di Eropa (5-15 M).
Ada beberapa pandangan yang berbeda dari para ahli tentang Telur Paskah ini.
Namun demikian, banyak akademisi meyakini Telur Paskah pertama kali berasal dari Festival Anglo-Saxon.
Dalam festival ini, masyarakat Anglo-Saxon merayakan Dewi Eastre dan kedatangan musim semi, dalam artian kebangkitan alam setelah musim dingin.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Paskah Minggu 4 April 2021, Cocok Dikirimkan ke Kerabat Dekat
Baca juga: Ledakan Bom di Dekat Gereja Katedral Makassar Terjadi Usai Misa Minggu Palma, Apa Itu Minggu Palma?
Namun, ada pemikiran lain yang menyatakan Telur Paskah adalah tradisi turun-temurun dari bangsa Mesopotamia.
Tradisi pemberian telur pada Hari Paskah ini pertama kali dipopulerkan oleh bangsa Mesopotamia pada abad kedua sebelum Masehi.
Pada masa itu, pemerintah membagikan telur-telur kepada penduduknya dalam rangka ucapan syukur memasuki musim semi.
Seiring masuknya agama Kristen ke tanah Mesopotamia, tradisi ini berubah menjadi kebiasaan yang dilakukan pada Hari Paskah.
Secara kebetulan tradisi tersebut selalu dilakukan pada setiap awal musim semi.
Selain sebagai bentuk rasa syukur kepada musim semi, telur juga dipercaya sebagai simbol kelahiran atau kebangkitan yang identik dengan perasaan Paskah.