Pasalnya, dari hasil deteksi, kapal ditemukan pada kedalaman 850 meter.
Kedalaman ini tentu kata Yudo membuat penyelamatan dan evakuasi cukup sulit dilakukan, selain memang keberadaan yang cukup dalam, penyelamatan juga cukup riskan.
"Jadi sangat riskan dan sangat memiliki kesulitan yang tinggi," kata Yudo.
Meski demikian, Yudo menyatakan TNI yang dibantu oleh sejumlah pihak seperti Polri, Basarnas, serta beberapa pasukan dari negara lain akan terus mengupayakan evakuasi.
"Dari Polri, Basarnas dan instansi lain juga dari luar negeri," kata Yudo.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Sajadah dan Serpihan Torpedo Terapung di Laut, KRI Nanggala 402 Dipastikan Tenggelam”