"Golongannya C atau inisialnya C?” tanyanya.
Lantaran ketidakjelasan tersebut, dirinya enggan berspekulasi lebih lanjut mengenai racun yang berada di bumbu paket sate itu.
Ia hanya bisa memastikan, jika racun yang dikonsumsi NFP itu memang membuatnya mual dan muntah.
Itu adalah mekanisme awal tubuh untuk menolak masuknya benda asing ke dalam organ-organ.
“Kalau racun masuknya lewat mulut, ya pasti akan mengalami gangguan pada sistem pencernaannya. Kalau racun bentuknya gas, yang terganggu nanti pernafasannya,” beber Lipur.
Ditanya tentang bentuk racun, Lipur lagi-lagi tidak mau berspekulasi.
Hal ini karena ada cukup banyak bentuk racun, termasuk cair, padat bahkan kristal.
“Tentang racunnya, butuh nama. Racun apa sehingga bisa diketahui cara kerjanya ke tubuh. Racun tikus juga bermacam-macam kan. Saya tidak mau spekulasi,” tandasnya.
Baca juga: Seorang Anak di Bantul Tewas Seusai Makan Takjil Sate Pemberian Wanita Misterius, Ini Fakta-faktanya
Autopsi
Beberapa waktu lalu Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto saat ditemui pada Selasa (27/4/2021) mengatakan, menunggu hasil laboratorium uji sempel bumbu sate yang diduga mengandung racun.
Yuliyanto menambahkan, pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi yang terlibat, termasuk sosok penerima paket sate yang sebelumnya dituju oleh Bandiman, ayah korban.
"Saksi-saksi sudah diperiksa. Anggota kami sedang bekerja, sayangnya pihak keluarga tidak berkenan untuk dilakukan autopsi kepada korban," tegas Yuliyanto.
Kronologi Kasus
Kejadian itu bermula Bandiman, ayah korban, yang merupakan driver ojek online tengah beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta. Tiba-tiba datang seorang perempuan muda yang bermaksud meminta tolong mengantarkan paket takjil.
Dari pengakuannya, perempuan itu berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan hijab dan baju berwarana krem.