Bolehkah Divaksin Covid-19 setelah Mendapatkan Vaksin Lain? Ini Penjelasan CDC dan Satgas Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Vaksin - Menurut CDC dan Satgas Covid-19 Indonesia, vaksin Covid-19 bisa diberikan secara bersamaan atau dalam waktu yang berdekatan dengan vaksin lain.

Studi kohort prospektif dilakukan di Israel.

Para peneliti ingin mengetahui apakah antibodi SARS-CoV-2 disekresikan ke dalam ASI.

Meskipun sebelumnya wanita menyusui tidak dimasukkan dalam uji coba vaksin, mereka dianjurkan untuk ikut program vaksinasi.

Penelitian mereka melibatkan 84 wanita yang menerima 2 dosis vaksin Pfizer-BioNTech dengan selang waktu 21 hari.

Mereka mengumpulkan sampel ASI sebelum vaksin pertama.

Ilustrasi suntikan vaksin. (Daily Mail UK)

Mulai 2 minggu setelah dosis pertama, mereka mulai mengambil sampel ASI seminggu sekali selama 6 minggu.

Hanya 2 minggu setelah vaksin pertama, ada peningkatan yang signifikan dalam tingkat antibodi IgA spesifik anti-SARS-CoV-2 dalam sampel ASI.

Kemudian, setelah vaksin kedua terdapat lonjakan tingkat antibodi dalam ASI tersebut.

Para peneliti juga menyelidiki efek samping di antara para ibu menyusui tersebut dan bayi mereka.

Beberapa ibu mengalami efek samping dari vaksin dan empat bayi mengalami demam, batuk, dan hidung tersumbat setelah ibu mereka divaksinasi.

Tiga kasus diselesaikan tanpa pengobatan.

Satu bayi dirawat dengan antibiotik.

Tak satu pun dari ibu atau bayi mengalami efek samping yang serius selama penelitian.

“Kesimpulan penelitian ini menarik,” kata Fisher.

“Ini adalah salah satu studi pertama yang dimulai dari awal hingga akhir, tidak hanya mengambil sampel acak, tetapi benar-benar melacak wanita yang menjadi bagian dari penelitian. (Penelitian) itu dibangun dengan baik, dipikirkan dengan baik, dan dilakukan dengan baik,” tambahnya.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkini