TRIBUNTERNATE.COM - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan sejumlah kisah unik ketika menjabat sebagai Orang Nomor Satu di Indonesia selama dua periode (2004-2009 dan 2009-2014).
Kisah-kisah itu berkisar di antara putra-putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), beserta salah satu menantunya, Annisa Pohan.
Kisah pertama, merupakan sebuah keluhan yang disampaikan oleh Annisa Pohan, istri AHY.
Diketahui, Anisa Pohan merupakan putri Aulia Pohan, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang dijaring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi di Bank Indonesia.
Aulia Pohan dijatuhi jukuman 4,5 tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian dikurangi satu tahun oleh Mahkamah Agung.
Menurut cerita SBY, Annisa merasa jengah karena hanya sang ayah, Aulia Pohan, yang mendapat sorotan pemberitaan, padahal dalam kasus korupsi di BI ada pejabat lain di bank sentral itu yang terlibat.
“Pa, mengapa sepertinya Ayah (Aulia Pohan) yang terus jadi bulan-bulanan. Sepertinya Ayah pula yang paling bersalah dan paling bertanggungjawab. Kami sekeluarga sungguh menderita dengan apa yang disampaikan oleh pers dan media kita. Sementara yang lain sedikit sekali jadi bahan pemberitaan. Apa begini ini adil, Pa?” demikian pertanyaan Annisa Pohan.
Curahan hati Annisa Pohan itu diungkapkan SBY dalam buku ‘SBY: Selalu Ada Pilihan, Untuk Pencinta Demokrasi dan Para Pemimpin Indonesia ke Depan’, Penerbit Buku Kompas, 2014.
Baca juga: Sudah Diperpanjang 4 Kali, Apakah PPKM Jawa-Bali Kembali Diperpanjang? Simak Grafik Covid-19 Sepekan
Baca juga: Pembuat Mural Jokowi 404: Not Found Diburu Polisi, Ahli Sebut Pembuat Tak Langgar Hukum Pidana
Kemudian, SBY juga mengungkapkan fitnah yan menimpa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ketika itu masih dinas aktif di TNI AD.
Fitnah pertama ketika AHY diisukan menerima pemberian mobil mewah merek Jaguar dari seorang pengusaha.
Tuduhan itu dilontarkan seorang pengacara bernama Eggi Sudjana.
“Dalam persidangan, tuduhan itu sama sekali tidak terbukti, dan kemudian majelis hakim menyatakan yang bersangkutan bersalah. Atas permintaan ayahanda Bung Eggi Sudjana, saya dengan ikhlas memberikan maaf, yang saya tujukan kepada majelis hakim,” ujar SBY.
Menurutnya, meski peristiwa itu terasa menyakitkan, sudah dianggap selesai oleh SBY dan keluarganya.
“Saya tidak ingin menyimpan suasana permusuhan dengan Eggi Sudjana,” tambah pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur, tersebut.
Fitnah berikutnya terhadap AHY yaitu desersi dari tugasnya sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.