Seperti diketahui, virus corona varian Mu masuk ke dalam klasifikasi variant of interest oleh WHO.
VOI sendiri adalah klasifikasi strain yang memiliki perubahan genetik yang dapat mempengaruhi karakteristik virus.
Karakteristik tersebut diantaranya peningkatan penularan, keparahan penyakit, pelarian kekebalan, pelarian diagnostik atau terapeutik.
VOI juga telah diidentifikasi menyebabkan transmisi komunitas yang signifikan atau beberapa klaster Covid-19 di banyak negara.
Varian virus corona lain yang masuk dalam klasifikasi VOI oleh WHO di antaranya adalah Eta, Lota, Kappa, dan Lambda.
Baca juga: Penelitian di Singapura: RNA Virus Corona Dapat Berubah Bentuk Demi Bertahan Hidup di Sel Manusia
Baca juga: Penelitian Ungkap Virus Corona Menyerang Otak Manusia, Bagaimana Penjelasannya?
Apakah varian Mu kebal terhadap vaksin?
Data awal menunjukkan bahwa varian Mu mungkin lebih mudah menghindari perlindungan vaksin, mirip dengan varian Beta.
Menurut The Guardian, penilaian risiko yang dirilis oleh Public Health England bulan lalu menunjukkan bahwa varian Mu setidaknya sama dengan varian Beta yang cukup kebal dengan vaksin.
Namun, varian Mu tidak mungkin menjadi lebih menular daripada varian Delta.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui lebih banyak tentang karakteristik varian Mu.
Pembaruan WHO juga mencatat bahwa epidemiologi Mu akan dipantau untuk perubahan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di The Lancet Infectious Diseases pada 13 Agustus 2021 menunjukkan bahwa varian Mu memiliki "dua kasus potensi lolos dari vaksin".
Selain itu, studi tersebut juga mencatat bahwa beberapa mutasi lonjakan dalam Mu "telah dilaporkan menunjukkan penurunan netralisasi oleh antibodi".
Peneliti menambahkan, keberadaan mutasi strain yang terkait dengan kekebalan terhadap vaksin mungkin akan membuat varian Mu direklasifikasi menjadi varian yang diwaspadai atau variant of concern (VOC).
(TribunTernate.com/Ron)