TRIBUNTERNATE.COM - Kerontokan rambut adalah gejala baru yang ditemukan pada orang yang telah sembuh dari Covid-19.
Gejala alopecia atau rambut rontok ini, menurut para peneliti, lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria.
Meskipun demikian, kerontokan rambut dalam jumlah tertentu adalah normal pada pria dan wanita.
Lantas, kerontokan rambut seperti apa yang masih termasuk dalam kategori normal?
Melansir Medical News Today, rata-rata, seseorang kehilangan antara 50 dan 100 helai rambut setiap harinya.
American Academy of Dermatology mencatat bahwa normal bagi seseorang untuk kehilangan sekitar 50–100 helai rambut setiap hari.
Setiap folikel rambut melewati siklus yang meliputi tahap pertumbuhan (anagen) dan tahap istirahat (telogen) sebelum rambut rontok.
Siklus ini berulang selama folikel rambut tetap aktif dan terus menghasilkan rambut baru.
Baca juga: Temuan Dokter: Pasien Covid-19 yang Telah Sembuh Alami Kerontokan Rambut hingga 300 Helai per Hari
Baca juga: Penelitian: Orang yang Telah Divaksinasi Covid-19 Kecil Kemungkinan Menderita Long Covid
Kebanyakan orang sehat memiliki antara 80.000 hingga 120.000 rambut.
Menurut sebuah penelitian tahun 2018, sekitar 40 persen wanita mengalami kerontokan rambut yang berlebihan saat menata rambut, termasuk saat sedang menyisir rambut.
Kemudian, 40 persen wanita mengalami kerontokan rambut yang berlebihan saat keramas.
Pewarna kimia, pengeriting dan pelurus yang dipanaskan, dan penyikatan rambut yang berlebihan dapat menyebabkan kerontokan atau kerusakan pada rambut.
Bagi orang yang kehilangan lebih dari 100 helai rambut sehari termasuk ke dalam kategori mengalami kerontokan rambut yang berlebihan.
Kerontokan rambut tidak sama dengan kerontokan rambut permanen atau kebotakan, yang mengarah pada penipisan rambut secara bertahap.
Rambut rontok akan tumbuh kembali di folikel rambut.